kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Analis Rekomendasikan Saham BRMS dan ANTM di Tengah Volatilitas Pasar


Kamis, 10 April 2025 / 13:13 WIB
Analis Rekomendasikan Saham BRMS dan ANTM di Tengah Volatilitas Pasar
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat usai Amerika Serikat mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif impor selama 90 hari.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham global, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat usai Amerika Serikat mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif impor selama 90 hari. 

Sentimen ini turut mendorong rebound di bursa Asia dan dalam negeri. Per 11.12 WIB, IHSG bertengger di level 6.240,91 atau naik 4,57%. Saat pembukaan, IHSG sempat melonjak lebih dari 5% di level 6.278,84.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila menilai kondisi pasar saat ini masih bersifat sementara dan perlu dicermati lebih lanjut.

“Penundaan tarif impor memang membuat saham AS menguat, diikuti pasar regional dan IHSG. Tapi ketegangan antara AS dan China masih berlangsung, jadi perlu tetap dipantau,” terang Indy pada Kontan, Kamis (10/4).

Baca Juga: IHSG Menguat 5% ke 6.267,8 di Sesi Pertama, MDKA, AKRA, MAPI Jadi Top Gainers LQ45

Menurutnya, IHSG masih memiliki peluang menguat dalam beberapa hari ke depan seiring investor memantau proses negosiasi tarif lanjutan antarnegara. Sentimen utama dalam waktu dekat datang dari data inflasi Amerika Serikat dan China yang akan menjadi perhatian pelaku pasar.

Di tengah kondisi pasar yang masih volatile, Indy menyarankan investor untuk mencermati sektor perbankan dan energi. 

“Sektor perbankan cukup menarik, dan untuk energi, emiten emas seperti Bumi Resources Minerals (BRMS) dan Aneka Tambang (ANTM) bisa mulai dikoleksi,” tambahnya.

Dengan arah pasar yang belum sepenuhnya stabil, investor juga disarankan tetap selektif dan disiplin menjalankan strategi investasi sambil mencermati perkembangan global ke depan.

Baca Juga: Masih Dibayangi Ketidakpastian, Rebound IHSG Dinilai Sementara

Selanjutnya: Tips Cara Mengelola Keuangan 2025 agar Tetap Aman Saat Inflasi Tinggi

Menarik Dibaca: Tips Cara Mengelola Keuangan 2025 agar Tetap Aman Saat Inflasi Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×