Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
Felix menjelaskan, langkah ini memang selaras dengan visi ADRO yg ingin mencapai green company di masa yg akan datang serta mendiversifikasi sumber pendapatan dari non-batubara.
Terlebih lagi, di masa yang akan datang, penggunaan aluminium diproyeksikan akan semakin tinggi, baik untuk industri otomotif, konstruksi, dan sebagainya. Apalagi, perkembangan industri mobil listrik ke depannya juga berpotensi tumbuh pesat.
“Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kebijakan insentif bagi industri mobil listrik seperti PP No. 74/2021 yang akan mendorong penjualan mobil listrik domestik. Jadi, ketika market share mobil listrik di Indonesia sudah cukup besar, maka ADRO sudah masuk terlebih dahulu di industri mobil listrik,” jelas Felix.
Dengan berbagi outlook positif tersebut, Felix masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ADRO dengan target harga Rp 3.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News