Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada Selasa (21/9). Pada lelang tersebut, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 10 triliun.
Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki mengatakan, penawaran lelang itu masih menarik, bahkan cenderung cukup kuat. Ia juga memperkirakan penawaran yang masuk akan berada dalam rentang Rp 50 triliun – Rp 60 triliun dari enam seri sukuk yang ditawarkan
Hal itu terjadi karena beberapa sentimen yang mempengaruhi. Mulai dari kondisi likuiditas yang masih cukup banyak di pasar Indonesia, serta pandemi Covid-19 yang mulai mereda di dalam negeri.
“Yield yang ditawarkan pada lelang masih cukup menarik serta suku bunga masih cukup rendah,” jelas dia kepada Kontan, Sabtu (18/9).
Baca Juga: Pemerintah akan lelang 6 seri SBSN dengan target Rp 10 triliun pada Selasa (21/9)
Selain itu, penawaran yang masuk berpotensi menurunkan yield rata-rata tertimbang (WAY) pada lelang sukuk kali ini. Hal itu sebenarnya sudah terjadi pada lelang SUN yang digelar pada Selasa (14/9).
Gama menebak, seri dengan tenor pendek sampai menengah akan diburu investor pada lelang ini. Hal yang sama pun terjadi pada lelang SUN sebelumnya.
Berikut keenam seri SBSN yang akan dilelang:
- SPN-S 08032022 yang jatuh tempo pada 8 Maret 2022 dengan imbalan diskonto
- PBS031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 dengan imbalan 4,00%
- PBS032 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 dengan imbalan 4,875%
- PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 dengan imbalan 6,38%
- PBS030 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028 dengan imbalan 5,875%
- PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 dengan imbalan 7,75%
Selanjutnya: Tapering The Fed bakal jadi fokus utama yang menentukan rupiah di pekan depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News