Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan bergerak dengan arah yang bervariasi pada perdagangan Senin (28/1). Pergerakan nilai tukar rupiah diyakini masih akan cukup memengaruhi arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder.
Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, para pelaku pasar juga akan mencermati kondisi pasar jelang disampaikannya notulen FOMC Meeting pada pekan ini. “Penantian ini membuat para pelaku pasar akan cenderung melakukan aksi pembelian secara selektif,” tulisnya dalam riset, hari ini.
Sebelumnya, harga SUN mengalami kenaikan pada perdagangan Jumat (25/1) lalu. Hal ini didorong oleh penguatan kurs rupiah di tengah estimasi para pelaku pasar bahwa The Federal Reserves masih akan mempertahankan suku bunga acuan AS di level sekarang.
Imbal hasil SUN tenor pendek mengalami penurunan berkisar antara 0,5—3,1 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga hingga 9 bps. Imbal hasil SUN tenor menengah terlihat mengalami penurunan hingga 1 bps yang didukung oleh kenaikan harga sebesar 5,6 bps. Adapun imbal hasil SUN tenor panjang mengalami penurunan sebesar 3 bps yang didorong oleh kenaikan harga sebesar 30 bps.
Dengan kondisi demikian, Made menyarankan para investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Strategi trading dapat menjadi pilihan di tengah harga SUN yang masih bergerak berfluktuasi.
Made masih merekomendasikan seri-seri SUN dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang fluktuaktif. Seri-seri yang dimaksud antara lain FR0069, FR0053, FR0061, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072 dan FR0067.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
