kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,54   -7,83   -0.79%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Pelonggaran PSBB jadi sentimen positif sesaat untuk Jaya Bersama Indo (DUCK)


Selasa, 23 Juni 2020 / 20:33 WIB
Analis: Pelonggaran PSBB jadi sentimen positif sesaat untuk Jaya Bersama Indo (DUCK)
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Jaya Bersama Indo Tbk Limpa Itsin Bactiar (dua kanan) bersama Komisaris dan Direksi mengamti pergerakan saham perdana di Bursa Efek Indonesia Jakarta, (10/10). PT Jaya Bersama Indo Tbk mencatatkan saham perdana dengan menawarkan 513.330


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten pemilik restoran Duck King, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) mencatatkan kenaikan harga sejak mal dibuka kembali, Senin (15/6). 

Pada perdagangan hari ini Selasa (23/6), saham DUCK ditutup pada Rp 520, menguat 4,42% dibanding penutupan perdagangan Senin (15/6) yang berada di harga Rp 498. 

Walaupun terlihat menguat, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan bahwa DUCK saat ini berada pada tren bearish. Dilihat dari likuiditasnya DUCK juga kurang menarik, sehingga penguatannya hanya bersifat sesaat. 

Baca Juga: New normal, ini daftar 80 mal di Jakarta yang akan buka mulai hari ini

"Jika investor berharap adanya kenaikan permintaan sejak pembukaan PSBB, saya melihat hal ini hanya berlaku sementara," jelas Okie ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/6). 

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini masyarakat masih membatasi bepergian ke pusat perbelanjaan dan tempat makan. Kalaupun terlihat masih ada permintaan, kemungkinan besar berasal dari penjualan online ataupun take away. 

Mempertimbangkan kondisi sejauh ini, jika investor tertarik untuk masuk ke saham DUCK, Okie menyarankan menggunakan strategi jangka pendek saja. 

Melihat pergerakan sahamnya, selama ini DUCK masih diperdagangkan di atas Rp 490. Potensi penguatan dalam jangka pendek masih berpeluang terjadi. Adapun peluang menguat yang dapat dijadikan target berada di Rp 600 hingga Rp 640, sementara level risiko terdekat di Rp 500 hingga Rp 490.

"Perlu diingat saat ini pergerakan dari DUCK juga masih dalam tren bearish yang cukup kuat, sehingga jika investor melakukan pembelian penting untuk disiplin money management dan sesuaikan dengan profil risiko masing-masing," imbuhnya.  

Investor juga perlu mencermati dari segi fundamental. Sebab, pergerakan harga yang naik signifikan tanpa ada pemicu positif dari fundamental sifatnya kurang begitu kuat.

Baca Juga: Pendapatan Jaya Bersama Indo (DUCK) naik 19,26% pada 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×