kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Analis: Obligasi Astra Sedaya Finance layak dibeli


Jumat, 24 Februari 2017 / 11:23 WIB
Analis: Obligasi Astra Sedaya Finance layak dibeli


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Grup Astra kembali menerbitkan obligasi di kuartal I-2017. Kali ini giliran PT Astra Sedaya Finance yang melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap III tahun 2017 dengan jumlah pokok Rp 2,5 triliun.

"Penerbitan obligasi semua untuk pendanaan ke konsumen," ujarJodjana Jodi, Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance.

Jody menuturkan, di tengah banyaknya perusahaan yang khawatir untuk menerbitkan obligasi pada kuartal I, pihaknya justru optimistis obligasi mereka dapat diserap pasar. Ini dibuktikan pada penawaran awal lalu terjadi kelebihan permintaan sekitar 1,4 kali dari target. Maka diputuskan, penerbitan obligasi di angka Rp 2,5 triliun.

Sebagai catatan, obligasi ini ditawarkan dalam tiga seri. Seri A Untuk tenor 1 tahun dengan nominal Rp 1 triliun dengan bunga 7,4%. Seri B untuk tenor 3 tahun dengan nominal Rp 1,125 triliun dengan bunga 8,5%. Sedi C untuk tenor 5 tahun dengan nominal Rp 375 juta dengan bunga 8,75%.

"Peminatnya banyak yang di satu tahun. Ini dikarenakan investor masih melihat kondisi di Amerika serta rencana kenaikan suku bunganya. Pertimbangan pada kondisi global," ujar Jody.

Dengan mendulang dana dari berbagai sumber untuk pendanaan kredit kendaraan khususnya roda empat, Astra Sedaya Finance tak pasang target tinggi untuk kinerjanya. Menurut Jody, penjualan otomotif tahun ini naiknya akan tipis, sesuai perkiraan Gaikindo.

Sekedar informasi, tahun lalu penjualan mobil di tutup di kisaran 1,07 unit. Nah, tahun ini ditargetkan hanya 1,1 juta unit.

"Target pendanaan kami Rp 27,5 triliun. Masih sama seperti tahun lalu karena kondisi belum begitu positif di pembiayaan roda empat," ungkapnya.

Layak diperhitungkan

Ariawan, analis obligasi BNI Securitas mengatakan bunga yang diberikan dibandingkan rata-rata yield tenor satu, tiga dan lima tahun bedanya sekitar 150-170 basis poin.

"Itu menarik, tetapi lebih menarik karena obligasi ini ratingnya AAA. Apalagi grup ini cukup besar. Saya lihat dari sisi pendanaan cukup kuat. Layak diperhitungkan investor," kata Ariawan.

Dari ketiga seri itu, Ariawan berpendapat yang bakal dilirik investor untuk tenor satu dan tiga tahun. Banyak perusahaan pembiayaan yang memang menerbitkan obligasi tenor pendek.

Meskipun banyak multifinance yang menerbitkan obligasi memang akan banyak saingan. Namun Ariawan memandang ini justru menjadikan pasar sekunder jadi lebih aktif.

Dari sisi perusahannya , Ariawan melihat Astra Sedaya Finance sangat baik. Terutama dengan label Astra yang sudah kuat di pasar. Dari sisi asetnya pun tampak cukup besar sehingga tak perlu khawatir ketika perusahaan harus bayar hutang dengan bunga yang sudah ditetapkan.

Jika mengoleksi saham ini, lanjutnya, sudah pasti risikonya minim mengingat peringkatnya yang sudah AAA.

"Tapi akan muncul risiko jika kondisi daya beli pada kendaraan menurun. Trennya tahun ini mungkin meningkat, tetapi tidak bisa diprediksi kedepannya," ungkap Ariawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×