kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Analis menilai tawaran tender wajib Hawthorn Capital terhadap Dwi Guna Laksana (DWGL)


Rabu, 22 Mei 2019 / 18:23 WIB
Analis menilai tawaran tender wajib Hawthorn Capital terhadap Dwi Guna Laksana (DWGL)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai penawaran tender wajib yang melibatkan emiten tambang dan batubara PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) dan Hawthorn-Capital Investment PTE Ltd tidak terlalu menarik.

Dalam transaksi ini Hawthorn Capital menawarkan untuk membeli sisa saham dalam DWGL baik itu dimiliki langsung atau tidak langsung dengan jumlah 48,06% atau 4,15 miliar saham. Harga penawarannya sebesar Rp 99,05 per saham sehingga total penawaran tender wajibnya sebesar Rp 411 miliar.

Sebelumnya Kontan.co.id pernah melaporkan, Hawthorn sebagai perusahaan investasi yang berbasis di Singapura telah menjadi pengendali baru DWGL karena memiliki 51,94% saham DWGL. Pada transaksi ini Hawthorn membeli saham DWGL dari PT Energi Batubara Indonesia.

Kendati demikian pemegang saham lain DWGL adalah PT Dian Ciptamas Agung yang memiliki 9,11% atau setara 787 juta saham menyatakan dalam keterbukaan informasi yang dirilis Selasa (22/5) tidak akan menjual porsi saham yang dimilikinya.

Adapun kepemilikan saham DWGL yang belum diakuisisi dipegang oleh PT Prima Samoda 3,06%. Sisanya 35,89% adalah saham publik dengan kepemilikan kurang dari 5%.

Analis Majoris Asset Management Halimas Tansil menjelaskan transaksi tender wajib ini kurang menarik.

"Mencermati harga penawarannya di Rp 99,05 hanya naik tipis dari harga yang diperdagangkan hingga hari ini yakni di Rp 99,00," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/4).

Selain itu Halimas bilang prospek DWGL ke depannya juga harus melihat tujuan dan rencana Hawthorn Capital mengakuisisi. Adapun yang harus dicermati investor adalah apa yang akan dilakukan Hawthorn setelah mengakuisisi emiten tambang dan batubara ini di tengah harga batubara yang fluktuatif.

Jika bisa memperbaiki kerugian yang dibukukan DWGL seharusnya menjadi lebih menarik.

Sebagai tambahan informasi, tujuan pengambilalihan ini karena Hawthorn menilai industri tambang dan batubara memiliki potensi bertumbuh lebih pesat dan lebih baik ke depannya. Selain itu, DWGL juga memiliki kontrak yang cukup panjang dengan PLN. 
Hawthorn Capital juga melihat peluang harga komoditas batubara yang berangsur membaik belakangan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×