Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) kembali bersinar. Pasca mencatatkan kenaikan pendapatan di kuartal III-2019, emiten ini masih akan bersinar dipengaruhi ekspansi dan kerjasama yang berhasil dikukuhkan EXCL.
Pada kuartal III-2019 emiten ini mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 10,83% dibandingkan periode yang sama tahun 2018. Kenaikan ini membawa pendapatan EXCL kuartal III-2019 menjadi ke Rp 18,72 triliun dari periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 16,89 tiriliun.
Analis PT Deustsche Verdhana Sekuritas Indonesia Raymond Kosasih jelaskan keberhasilan EXCL meningkatkan pengguna membuat EXCL mampu mendongkrak penjualan yang juga berdampak pada monetisasi data yang lebih baik.
Sementara, Analis Kresna Sekuritas Etta Putera menilai beragam program ekspansi dan kerjasama yang dilakukan EXCL untuk tahun depan dapat mendorong valuasi EXCL naik lebih dari 10% di tahun 2020.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) membuka lelang penjualan 3.300 menara telekomunikasi
“Menurut kami, EXCL adalah perusahaan telekomunikasi terefisien di Indonesia, dan kesempatan untuk emiten ini berkembang masih terbuka luas. Pertama, program Palapa Ring harusnya dapat menurunkan capex perusahaan di luar Pulau Jawa. Kedua, jaringan fiber dapat memangkas ongkos produksi per GB, sementara ketiga hubungan kerjasama konsolidasi dapat menguntungkan EXCL,” tutur Etta.
Di sisi lain, analis Panin Sekuritas Nico Laurens menilai ke depan langkah ekspansi EXCL akan terus jadi motor penggerak bisnis EXCL.
“Sebenarnya fokus ke depan mungkin masih sama dari ekspansi bisnis karena dari yang BTS semua pemain telekomunikasi juga upgrade. Kedua dari sisi kualitas network sekarang EXCL kedua setelah Telkom. Jadi, ekspansi bisnis yang mereka lakukan sekarang salah satunya kemarin ada de-investment tower,” kata Nico Selasa (12/11).
Nico menambahkan, de-investment tower yang dilakukan EXCL merupakan langkah yang diambil perusahaan untuk memperkuat struktur modal. Mengingat ke depannya capex EXCL diprediksi masih akan tinggi sejalan dengan ekspansi BTS yang masih terus dilakukan.
Asal tahu, saat ini EXCL tengah melakukan lelang tower sejumlah 3.300 menara komunikasi.
Di sisi lain, keputusan de-investment tower telekomunikasi yang dilakukan EXCL menurut Nico dapat menguntungkan EXCL tergantung pada cara emiten ini melakukan utilisasi tower yang nantinya akan tetap digunakan.
“EXCL bakal benefit dari gimana cara mereka meng-utilisasi tower ini. Jadi sebenarnya balik lagi ke core bisnis mereka. Mereka ini data provider yang sebenarnya mereka akan fokus pada kualitas data, memperbaiki jaringan. Cuma gimana mereka untilisasi dari tower ini kita melihat positif karena mereka bisa utilize cap untuk ekspansi jaringannya lagi,” Tambah Nico.
Baca Juga: XL Axiata masih fokus kejar target-target tahun ini
Pada tahun 2020, Etta menilai valuasi saham EXCL bisa naik 16,5% ke kisaran Rp 4.100. Berdasarkan risetnya 4 November 2019, Etta menargetkan pendapatan, EBITDA dan net income masing-masing akan capai nilai Rp 24,8 triliun, Rp 10,7 triliun dan Rp 248 miliar.
Etta mematok target bagi investor untuk dapat mengakumulasi saham EXCL di level Rp 4.100 dengan rekomendasi beli. Begitu pula dengan Raymond Kosasih yang rekomendasikan buy saham EXCL di target point Rp 3.900
Sementara, Nico bilang target yang ditetapkan untuk EXCL pada tahun ini sudah tercapai. Sehingga ia rekomendasikan untuk hold saham EXCL di target harga Rp 3.300.
Namun, Nico tidak menutup kemungkinan untuk nantinya kembali merekomendasikan buy atas saham emiten ini di TP yang baru mengingat positifnya pertumbuhan emiten ini yang menurut Nico masih akan gemilang hingga tahun 2020 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News