Reporter: Aldo Fernando | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level tertinggi pada perdagangan sejak enam bulan lalu, yakni di level 6.423,78, Kamis (17/1). IHSG tumbuh sebesar 562,27 poin atau 9,59% dari level 5.861,51 pada Juli tahun 2018.Analis memprediksi IHSG akan menyentuh level resistance baru di tahun ini.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memproyeksikan IHSG akan mencapai level 6.675 pada tahun ini. Sentimen positif yang bisa memengaruhi IHSG sepanjang tahun ini di antaranya, peran pemerintah dalam menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan, Indonesia merupakan negara emerging market dalam kategori investment grade.
Selain itu, terciptanya kondisi stabilitas politik dan keamanan yang kondusif dalam pelaksanaan pemilu legislatif maupun eksekutif pada 2019 akan memberikan kepastian bagi para pelaku pasar sepanjang tahun ini. "Sejumlah sektor emiten masih berpotensi mencetak kinerja yang positif, termasuk LQ45," tambah Nafan dalam laporan risetnya.
Di samping sentimen positif, Nafan juga menggarisbawahi beberapa sentimen negatif yang bisa memengaruhi kinerja IHSG pada tahun ini, seperti perlambatan ekonomi global, peningkatan suku bunga acuan, perang dagan dan kondisi geopolitik global.
Selain itu, nilai tukar rupiah masih berpotensi bergerak fluktuatif.Ancaman defisit neraca dagang juga masih terlihat akibat ketergantungan kita pada impor. Hal ini memengaruhi pelebaran CAD (Current Account Deficit). Selasa lalu (15/1), menurut data BPS, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2018 kembali mengalami defisit, yakni sebesar US$ 1,10 miliar .
Sentimen negatif terakhir adalah potensi capital outflow dari Indonesia yang terutama disebabkan oleh sentimen kenaikan suku bunga The Fed. Menurut Nafdan, hal tersebut membuat tren kenaikan suku bunga BI bisa berlanjut, sehingga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara, analis Panin Sekuritas William Hartanto optimis IHSG akan terus menaik pada tahun ini. "Masih naik. Prediksi level tertingginya tahun ini di level 6.800," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/1). Senada dengan Nafan, William menilai, stabilitas ekonomi Indonesia menjadi faktor yang bisa memperkuat IHSG pada 2019 ini.
Sebagai informasi, IHSG menaik 10,42 poin atau sebesar 0,16% ke level 6.423,78 pada penutupan sesi II pada perdagangan Kamis (17/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News