Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dinilai masih punya prospek yang menarik sepanjang sisa tahun ini. Emiten batubara ini masih akan diuntungkan dengan kenaikan harga batubara internasional. Di satu sisi, volume penjualan domestik tetap akan terjaga seiring PTBA menjalin kontrak dengan PLN.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Isnaputra Iskandar dalam risetnya pada 7 Juni menuliskan, dari sisi fundamental, PTBA masih tetap kuat, serta akan diuntungkan dengan harga batubara yang sedang tinggi.
“PTBA akan tetap diuntungkan oleh harga batubara internasional yang sedang membara, meskipun total penjualan volume ekspor PTBA merupakan yang terendah di antara emiten batubara yang berada dalam coverage Maybank Kim Eng,” tulis Isnaputra dalam risetnya.
Baca Juga: Penjualan semen diproyeksi naik, analis rekomendasikan saham ini
Isnaputra memproyeksikan blended Average Selling Price (ASP) pada kuartal II-2021 akan naik 7,6% secara kuartalan menjadi US$ 51,5 per ton dari US$ 47,8 per ton di kuartal I-2021.
Menurutnya, kenaikan proyeksi ASP ini tidak terlepas dari ASP ekspor yang lebih tinggi, yakni US$ 60,5 per ton (+12,2% QoQ) seiring oleh harga batubara internasional yang lebih tinggi. Lalu, meningkatnya porsi total volume ekspor PTBA menjadi 40% dari 31% pada kuartal I-2021
Dengan PTBA yang memiliki kontrak jangka panjang dengan PLN, Isnaputra melihat volume penjualan domestik masih akan mendominasi volume penjualan tahunan PTBA secara jangka pendek hingga menengah. “Kami memperkirakan, setiap ada perubahan 1% pada asumsi ASP ekspor pada tahun ini, proyeksi laba bersih Maybank akan berubah 1,7%,” imbuh Isnaputra.
Lebih lanjut, Isnaputra mengekspektasikan total biaya (COGS dan opex) akan stabil di Rp 677.000 per ton sekalipun ada kenaikan harga minyak dunia. Hal ini dikarenakan, ia melihat volume pada kuartal II-2021 akan lebih tinggi secara kuartalan seiring kondisi cuaca yang lebih baik.
Baca Juga: IHSG kembali ke bawah level 6.000, begini proyeksi untuk Rabu (9/6)
Di satu sisi, Isnaputra juga tidak terlalu khawatir terhadap dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap total biaya PTBA. Berdasarkan hitungannya, porsi bahan bakar hanya sebesar 3% dari total pengeluaran pada kuartal I-2021. Terlebih lagi, sekitar 20-30% dari ekskavator yang digunakan beroperasi menggunakan sumber listrik.
Pada tahun ini, Maybank Kim Eng memproyeksikan pendapatan PTBA akan mencapai Rp 20,08 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 2,99 triliun.
Isnaputra pun masih merekomendasikan untuk beli saham PTBA dengan target harga Rp 3.500 per saham.
Selanjutnya: Pembobotan free float pada indeks Sri-Kehati dinilai berdampak positif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News