Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) akan dipengaruhi oleh sentimen ekonomi domestik dan juga sentimen dari eksternal.
Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas mengatakan, dari domestik, pergerakan pasar hari ini akan dipengaruhi oleh data cadangan devisa per akhir Februari tercatat sebesar US$ 104,5 miliar. Angka tersebut naik dari posisi US$ 102,1 miliar pada akhir Januari 2016.
Peningkatan ini, selain karena penerimaan devisa dari migas dan penarikan pinjaman, juga dari dana asing yang masuk ke pasar modal senilai Rp 13,51 triliun selama Februari. Dana asing yang masuk ke pasar obligasi mencapai Rp 9,46 triliun dan ke pasar saham Rp 4,05 triliun, membuat membuat nilai tukar rupiah menguat 1,9% mom.
"Posisi cadangan devisa Maret berpotensi naik dengan masuknya dana asing," kata Lana dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (8/3).
Sementara, dari eksternal, lanjut Lana, pergerakan pasar akan dipengaruhi oleh data ekonomi Jepang yang tercatat negatif.
Ekonomi Negeri Sakura ini tercatat kontraksi (minus) 0,3% qtq selama kuartal IV tahun 2015. Ada peningkatan pada pengeluaran usaha tetapi konsumsi rumah tangga turun di bawah ekspektasi.
Lana bilang, pertumbuhan kontraksi tersebut kemungkinan menjadi alasan bagi BoJ menurunkan suku bunganya menjadi negatif 0,1% pada 29 Januari 2016 lalu.
Data inflasi Jepang bulan Februari tercatat 0% yoy, sedangkan target inflasi BoJ 2% pada tahun 2017. Dengan target ini, Deputi Gubernur BoJ memberikan pernyataan ada kemungkinan untuk memangkas suku bunga lagi.
Sementara nilia tukar rupiah dia perkirakan kemungkinan akan tertahan di kisaran Rp 13.000 - Rp 13.100 per USD karena pernyataan Menko Perekonomian terhadap penguatan rupiah yang cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News