kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Analis: Laba turun, saham ROTI masih layak beli


Rabu, 02 Agustus 2017 / 15:25 WIB
Analis: Laba turun, saham ROTI masih layak beli


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pada semester I-2017, ROTI hanya mencatatkan pendapatan Rp 1,2 triliun atau turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski kinerjanya stagnan, saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dinilai masih layak dikoleksi.

Analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja mengatakan, pencapaian tersebut di bawah ekpektasinya. Menurutnya, penurunan penjualan ini disebabkan daya beli masyarakat yang juga berdampak pada sektor konsumsi keseluruhan.

"Efek boikot dan datangnya momentum bulan puasa turut menekan volume penjualan," kata Marlene dalam riset, Rabu (2/8).

Laba bersih ROTI juga terjun bebas. Pada semester I-2017, keuntungan perusahaan hanya Rp 46 miliar, turun 64% dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp 129 miliar.

Marlene menilai, penurunan laba bersih tersebut didorong turunnya level penjualan. Di samping itu juga terjadi kenaikan beban operasional lantaran kenaikan retur dan beban gaji karyawan. Selain itu ada beban dari kenaikan jumlah produk baru yang bakal diluncurkan tahun ini ditambah dengan perluasan jaringan distribusi.

"Kami berpandangan bahwa kenaikan beban tersebut bersifat "one time" dan akan lebih stabil pada kuartal berikutnya," ujar Marlene.

Menurut Marlene, tantangan untuk ROTI saat ini lebih kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak sesuai estimasi, sehingga daya beli masyarakat belum dapat pulih.

Meski kinerjanya tak memuaskan, Marlene masih merekomendasikan beli saham ini dengan target harga Rp 1.459 per saham. Sebelumnya, ia memasang target harga Rp 2.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×