Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja bursa Amerika yang lesu tadi malam (16/7), menyulut prediksi bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terkoreksi pada hari ini (17/7).
Analis PT Infovesta Utama Theoderus Praska Putrantyo menyebut, melesunya kinerja Wall Street kemarin dipicu aksi wait and see investor menjelang pidato gubernur The Federal Reserve, Ben S Bernanke pada pekan ini yang diharapkan memberikan sinyal pemberian stimulus moneter, berupa quantitative easing tahap 3 (QE3).
"Selain itu, penurunan bursa AS akibat data negatif penjualan ritel AS dan langkah International Monetary Fund (IMF) yang kembali memangkas target pertumbuhan ekonomi global di 2013 menjadi 3,9% dari sebelumnya 4,1%, sedangkan target pertumbuhan di 2012 masih di level 3,5%," jelas Praska kepada KONTAN, Selasa (17/7).
Untuk perdagangan saham pada hari ini, Praska memprediksi IHSG akan bergerak di range 4.021-4.063.
Walaupun ada indikasi akan rawan koreksi, Praska masih merekomendasikan investor atau trader untuk melirik sejumlah saham yang berpeluang dibeli saat harga sudah berada pada level terendahnya (buy on weakness). Beberapa di antaranya adalah saham BBCA, ADRO, ASRI, dan SMGR.
Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas, Jansen Kustianto masih optimistis indeks berpotensi untuk melanjutkan penguatan meski terbatas pada kisaran 4.025-4.090. Menurutnya, pemodal sebaiknya mencermati rilis laporan keuangan perusahaan-perusahaan AS kuartal kedua. "Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk day trading adalah ARNA, BSDE, JSMR, BBNI," imbuh Jansen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News