kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Keberhasilan global bond Indonesia indikasi kepercayaan investor asing


Kamis, 07 Januari 2021 / 18:51 WIB
Analis: Keberhasilan global bond Indonesia indikasi kepercayaan investor asing
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali 2021, Pemerintah Republik Indonesia sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu US Dollar dan Euro.

Dalam penerbitan kali ini, pemerintah berhasil menekan yield masing-masing seri ke level terendahnya sepanjang sejarah. Seri-seri berdenominasi dolar AS, initial price guidance berada pada area 2,35% untuk tenor 10 tahun, area 3,55% untuk tenor 30 tahun dan area 3,85% untuk tenor 50 tahun. 

Pemerintah berhasil mendapatkan orderbook yang dalam dan berkualitas sehingga final price guidance dapat ditekan hingga 45 bps. Sehingga yield untuk tenor 10  tahun menjadi 1,9%, untuk tenor 30 tahun menjadi 3,1%, dan untuk tenor 50 tahun menjadi 3,4%.

Sementara untuk SUN denominasi Euro, pemerintah berhasil menekan sebesar 40bps dari initial price guidance di area MS+175 bps ke final price guidance di MS+135 bps. 

Direktur SUN Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, dari penerbitan global bond ini pemerintah mendapatkan US$ 3 miliar dan 1 miliar euro. Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap credit story Indonesia dan optimisme atas pemulihan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah rilis global bond US$ 3 miliar dan € 1 miliar dengan bunga termurah

“Keberhasilan penerbitan global kali ini juga merupakan kombinasi dari berbagai sektor. Mulai dari kondisi makro ekonomi global yang mulai membaik, hingga strategi penerbitan yang tepat, seperti timing, dan pricing strategy,” kata Deni kepada Kontan.co.id, Kamis (7/1).

Sementara itu Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan langkah pemerintah menerbitkan global bond pada periode saat ini sudahlah tepat. Menurutnya, momen awal tahun cenderung meningkatkan partisipasi investor yang sedang membangun posisi portfolio. 

“Hasilnya juga sangat bagus mengingat dapat issue sesuai target pemerintah. Permintaan yang masuk juga sangat tinggi sehingga final yield juga rendah. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap kondisi makro Indonesia, potensi perbaikan ekonomi ke depan dan kuatnya fundamental Indonesia,” terang Ezra.

Ezra menambahkan, dari sisi cost of fund pun penerbitan global bond kali ini juga tergolong murah. Sebagai perbandingan, pada tahun lalu, global bond Indonesia dengan tenor 10,5 tahun menawarkan kupon 3,85%.

“Dari potensi risiko, justru bisa dibilang tidak ada risiko berarti. Justru dengan penerbitan ukuran besar di awal tahun ini sesuai dengan strategi front loading pemerintah. Hal ini sekaligus mengantisipasi risiko penerbitan di saat volatilitas terjadi di masa yang akan datang,” pungkas Ezra.

Selanjutnya: BI optimistis, cadangan devisa di Desember 2020 tembus di atas US$ 135 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×