kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Analis: JSMR harus waspadai risiko leverage


Selasa, 11 Juli 2017 / 18:38 WIB
Analis: JSMR harus waspadai risiko leverage


Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Gencar mencari pendanaan, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) harus tetap mewaspadai langkah agar kinerja tetap terjaga. Analis NH Korindo Sekuritas Arnold Sampeliling mengatakan, saat ini, JSMR menghadapi tantangan terkait rencana pendanaan, terutama yang memberi risiko leverage. Sebab, rasio utang terhadap EBITDA perseroan selama ini konsisten naik dari tahun ke tahun.

“Pada tahun 2016, rasio net debt terhadap EBITDA sudah berada di kisaran 4,1x,” kata Arnold, Selasa (11/7).

Dalam hal ini, ia sekaligus memberi rambu bagi JSMR dalam merealisasikan langkah sekuritisasi aset. Ia bilang, perusahaan tersebut harus benar-benar mempersiapkan skema penerbitan.

Arnold menilai, sekuritisasi aset akan mempengaruhi arus dana (cash flow) perusahaan dalam jangka pendek. Sebab, ruas jalan tol Jagorawi diagunkan sebesar Rp 400 miliar dari rata-rata pendapatan tahunan sekitar Rp 600 miliar. “Ruas tol tersebut merupakan salah satu kontributor pendapatan terbesar bagi JSMR, jadi sekuritisasi asetnya harus diperhitungkan matang,” jelasnya.

Sebagaimana informasi, tol Jagorawi merupakan salah satu kontributor pendapatan terbesar bagi JSMR. Pada kuartal I 2017 saja, ruas tol tersebut menyumbang 8% terhadap pendapatan perusahaan.

Di samping itu, kenaikan tarif tol menjadi penentu pertumbuhan JSMR saat ini. Mengingat, mayoritas ruas tol yang mempunyai kontribusi pendapatan terbesar seperti Jakarta-Cikampek dan Jakarta Inner Ring Road sudah mencapai rasio kapasitas volume di atas 1, yang artinya mencapai batas maksimal.

Arnold memperkirakan, ke depan, JSMR akan berharap besar pada rencana pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek 2 dan elevated. “Penurunan total trafik selama kuartal I 2017 jadi 338 juta dapat dikompensasi oleh rata-rata kenaikan tarif sebesar 4% yoy,” tuturnya.

Ia memprediksi, pendapatan JSMR pada tahun ini dapat tumbuh sebesar 7,1% yoy jadi Rp 17,85 triliun. Oleh karenanya, ia merekomendasikan buy JSMR dengan target harga Rp 5.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×