CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Analis Jasa Utama Capital Rekomendasikan Buy Saham PWON dan MDLN, Ini Alasannya


Senin, 24 Januari 2022 / 06:19 WIB
Analis Jasa Utama Capital Rekomendasikan Buy Saham PWON dan MDLN, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Kluster Platinum Garden yang dikembangkan Metropolitan Land (MTLA).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IDX Sector Properties & Real Estate menjadi indeks yang mencatatkan penurunan terbesar kedua setelah indeks teknologi. Sektor ini turun 5,21% sejak awal tahun (ytd).

Berdasarkan data RTI, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan penurunan 13,17% ytd, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 3,61%, PT Bumi Serpong Damia Tbk (BSDE) turun 3,47%, PT Intiland Development Tbk (DILD) turun 7,05%, dan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) turun 24,78%.

Sementara saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Modernland Realty Tbk (MDLN) mencatatkan kenaikan, masing-masing sebesar 0,86% dan 24,32%. Padahal, jika berkaca dari kinerjanya para emiten properti sudah mulai mencatatkan perbaikan.

Analis Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya menilai meskipun ada perbaikan kinerja tetapi masih belum normal penjualannya.

Menurutnya, hal itu disebabkan investor masih mengamati perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dan rencana kenaikan suku bunga acuan.

Baca Juga: IHSG Senin (24/1) Berpotensi Menguat Lagi

"Kenaikan suku bunga menjadi sentimen yang kurang baik bagi properti karena bisa menahan pembelian properti dan menambah beban perusahaan properti," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (23/1).

Di sisi lain, untuk jangka pendek investor dapat melakukan trading untuk saham-saham properti. Hal itu berangkat dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di 3,50%.

Selain itu, secara teknikal saham-saham properti masih bisa naik untuk jangka pendek sebelum kenaikan suku bunga. "Saham properti baik untuk trading jangka pendek namun untuk jangka menengah perlu wait and see dulu dalam beberapa bulan ke depan," sebutnya.

Cheryl merekomendasikan MDLN dan SMRA untuk trading buy dengan target kenaikan 5%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×