Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sampai akhir sesi pertama perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus sebesar 1,51%. Menurut Analis PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana, transaksi pasar saham hari ini tergolong sepi dengan nilai transaksi hanya sebesar Rp 1,8 triliun.
Dia menjelaskan, investor asing dan domestik satu suara untuk melakukan aksi jual, dengan net sell asing mencapai Rp 241,81 miliar. Anjloknya bursa kali ini disinyalir karena prediksi pemodal yang memperkirakan tidak ada kejutan positif dari pidato Chairman The Fed Ben S Bernanke hari Jumat (31/8) besok. "Investor asing memilih untuk memegang cash," kata Wawan kepada KONTAN, Kamis (30/8).
Sentimen negatif lainnya, lanjut Wawan, juga dimotori oleh penurunan harga saham sektor pertambangan yang dipimpin saham BUMI. "Saya melihat ITMG dan PTBA juga mulai turun," ujar Wawan. Penurunan dalam juga terjadi pada saham-saham semen seperti SMGR. Namun Wawan merekomendasikan, ada baiknya trader memanfaatkan kejatuhan indeks untuk melirik beberapa saham yang masih bisa untung dalam jangka pendek.
"Saham-saham dari sektor konsumsi yang sudah turun banyak, bisa mulai dikoleksi kembali seperti INDF dan KLBF. Begitu juga dengan saham SMGR yang bisa dibeli saat harga di bawah Rp 12.000," jelasnya.
Pada putaran kedua nanti, Wawan memprediksikan IHSG masih berpeluang anjlok lebih dalam lagi dengan support di 4.010 dan resistance terdekatnya di 4.050.
Sedangkan Analis Equator Securities Gina Novrina Nasution mengungkapkan, penurunan bursa regional serta turunnya data penjualan ritel Jepang pada bulan Juli sebesar 0,8%, menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Jika dilihat, di antara bursa Asia lainnya, penurunan IHSG termasuk yang paling dalam akibat aksi jual pada sektor pertambangan.
Gina menyarankan pemodal untuk wait and see, melihat perkembangan pasar global menjelang pidato Ben Bernanke karena ada peluang Indeks ke support 4.000 dengan potensi reboundnya ke 4.080. "Untuk saat ini, saya belum merekomendasikan untuk beli saham," imbuh Gina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News