Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beberapa analis memprediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (16/4) akan terseret sentimen negatif dari luar negeri.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menilai, sinyal internal IHSG sebenarnya masih menunjukkan potensi untuk rebound. Namun, potensi kenaikan tersebut akan terhalang sentimen negatif yang melanda Wall Street pada penutupan akhir pekan lalu.
"Hari ini (16/4), saya melihat IHSG cenderung akan menguji level support di kisaran 4.120-4.195 daripada menguji resistance di 4.175-4.195," ungkap Satrio, Senin (16/4).
Kata Satrio, pasar sepertinya masih mencari sentimen positif yang baru untuk bisa melanjutkan tren kenaikan. "Secara teknikal, selama support berada di level 4.065, IHSG masih bisa bullish untuk tren jangka menengah," lanjutnya.
Menurut Satrio, posisi Buy on Weakness (BOW) tetap lebih menarik dilakukan untuk saham-saham yang memiliki jadwal pembagian dividen, yaitu ASII, GGRM, WIKA, ADHI,PTPP, SMGR, dan INTP. "Sebaiknya, investor masuk ke saham-saham tersebut saat harga sedang terkoreksi, terutama ketika harga berada di kisaran support," urainya.
Analis Askap Future, Kiswoyo Adi Joe, juga memprediksi IHSG akan terkoreksi di awal pembukaan hari ini. Sentimen yang sempat menjatuhkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan beberapa indeks lainnya di Wall Street sangat signifikan mempengaruhi kelanjutan pergerakan saham regional ataupun dari domestik sendiri.
Terlebih di pagi ini, tersiar berita mengenai dipangkasnya prediksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan (Korsel) karena kekhawatiran akan krisis Uni Eropa. Lalu, Credit Default Swap Spanyol juga naik cukup signifikan beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Senin (1/4) Kiswoyo melihat kesempatan rebound terbatas untuk kinerja IHSG, dengan berusaha bertahan pada supportnya di level 4.100 dan peluang kecil pada resistance ke arah 4.200.
Namun Kiswoyo menilai, kondisi ini hanya kepanikan sesaat. "Saya merekomendasikan investor membeli saham-saham bluechips saat posisi saham tersebut turun tajam," jelasnya, Senin (16/4).
Kiswoyo mekomendasikan untuk membeli saham ASII saat saham tersebut sudah turun sebanyak 2.000 poin atau membeli UNTR saat saham tersebut turun 1.000 poin lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News