Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah analis menilai, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat hari ini (27/8). Dukungan penguatan dari Wall Street, akan kembali mengangkat aksi beli pemodal.
David Nathanael, analis first Asia Capital mengatakan harga sejumlah saham unggulan yang sudah jenuh jual akan diburu pemodal memanfaatkan kondusifnya pasar saham global. Sehingga prediksinya, IHSG akan berpeluang menguat dengan support 4.160- 4.110 dan resistance 4.300 dan 4.250
Kemarin, Rabu (26/8), Perdagangan saham bervariasi di tengah masih tingginya resiko pasar dan aksi beli selektif pemodal memanfaatkan harga saham sektoral yang relatif murah. IHSG sempat anjlok 67 poin pada sesi pertama perdagangan, namun di akhir sesi aksi beli selektif pemodal akhirnya berhasil mengangkat IHSG tutup di teritori positif, menguat 9,232 poin atau 0,22% ke level 4237,733.
David memgatakan penguatan IHSG kemarin masih dibayangi resiko depresiasi rupiah atas dolar AS yang berada di Rp 14.100 dan berlanjutnya arus dana asing yang keluar. Nilai penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp527,58 miliar. Sepanjang Agustus hingga kemarin penjualan bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp10,21 triliun.
"Dampak depresiasi rupiah sebagai akibat devaluasi yuan China dan rencana kenaikan tingkat bunga The Fed untuk pertama kali sejak 2006 lalu telah meningkatkan kekhawatiran berlanjutnya perlambatan ekonomi domestik yang sebelumnya telah tertekan akibat kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI)." Jelas David dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (27/8).
BI pekan ini kembali menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi di kisaran 4,7% hingga 5,1% dari sebelumnya 5%-5,4%. Sementara Wall Street tadi malam berhasil kembali bullish menghentikan koreksi dalam enam hari perdagangan sebelumnya.
Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat tajam 3,95% dan 3,90% tutup di 16285,51 dan 1940,51. Sedangkan harga minyak mentah koreksi 1,04% menjadi USD38,90/barrel dan harga emas turun 1,2% di USD1124,90/t.oz.
David mengatakan aksi beli balik pemodal di Wall Street merupakan aksi ‘short covering’ ditopang sentimen redahnya tekanan jual di pasar saham China menyusul langkah PBoC menurunkan kembali tingkat bunganya 25 bp dan data-data ekonomi AS yang keluar menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut terus berlanjut.
Angka durable goods orders AS Juli lalu meningkat 2% (MoM) di atas estimasi sebelumnya yang diperkirakan turun 0,4%. Sebelumnya angka penjualan rumah baru Juli naik mencapai 507 ribu unit dibandingkan bulan sebelumnya 481 ribu unit dan Indeks kepercayaan konsumen di AS Agustus ini naik ke 101,5 di atas estimasi 92,8.
Menurut David, dukungan penguatan dari Wall Street akan kembali mengangkat aksi beli pemodal hari ini sehingga mendorong penguatan IHSG.
Adapun saham-saham pilihan David hari ini diantaranya ASII, TLKM, BMRI, UNTR, JSMR, SMGR, BBNI, INTP, PTBA, BBRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News