kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,27   1,19%
  • KOMPAS100 1.056   15,56   1,50%
  • LQ45 830   12,97   1,59%
  • ISSI 214   1,69   0,80%
  • IDX30 423   6,77   1,63%
  • IDXHIDIV20 509   7,50   1,49%
  • IDX80 120   1,77   1,49%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   2,06   1,48%

Analis: IHSG baru bisa pulih dalam satu-dua bulan ke depan


Rabu, 28 Maret 2018 / 19:30 WIB
Analis: IHSG baru bisa pulih dalam satu-dua bulan ke depan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi penutupan perdagangan hari Rabu (28/3).

IHSG ditutup di level 6.140,83, turun 1,1% dibandingkan hari sebelumnya. Level penutupan IHSG Rabu kemarin sekaligus merupakan level terendah IHSG sejak awal tahun. Jika dibandingkan dengan awal tahun, IHSG sudah turun 3,37%.

Pekan lalu, sebenarnya pergerakan IHSG sudah cenderung melemah, cuma masih bisa menemukan momentum dan mencatatkan kenaikan di hari Rabu (21/3) di level 6.312,83. Tak dinyana, dalam sepekan IHSG sudah turun 172 poin.

Vice President Research Artha Sekuritas, Frederik Rasali mengatakan, penurunan yang terjadi di hari Rabu kemarin merupakan sesuatu yang wajar. Pasalnya, di pasar sendiri belum banyak stimulus yang bisa mendorong aksi beli.

Selain itu, banyak emiten yang sudah mengeluarkan laporan kinerja 2017 sehingga mendorong investor dalam jangka pendek melakukan rebalancing terhadap portofolionya.

"Kuartal I memang masanya konsolidasi, jadi menurut saya penurunan wajar-wajar saja," kata Frederick.

Frederick masih optimistis, lantaran tekanan jual di IHSG tidak sekuat biasanya. Dus, ia yakin IHSG bisa pulih dalam satu atau dua bulan ke depan. Tekanan jual juga ia pandang tidak terlalu kuat dibanding seminggu atau dua minggu yang lalu, karena opening Senin (26/3) lebih rendah dibanding penutupan sekarang.

Investor, menurut Frederick, saat ini sedang mengalihkan dananya ke instrumen lain, seperti dollar Amerika Serikat (AS), meski posisi dollar AS tak terlalu kuat saat ini. Atau kemungkinan beralih ke emas atau obligasi.

Meski ia nilai penurunan IHSG ini masih wajar, namun magnitude-nya berbeda, dalam arti tahun lalu saat market bullish penurunannya tidak signifikan. Sementara, sekarang IHSG kebetulan sudah sempat rally dan kondisi eksternal tidak mendukung.

Dalam jangka panjang, Frederick masih berpendapat IHSG bisa pulih. Sebab, sampai sekarang, IHSG belum mendekati level support 6.108. Minggu depan, menurut Frederick, baru akan terlihat apakah ada sinyal positif atau tidak terhadap IHSG.

Dalam jangka panjang, Frederick mengatakan belum menentukan prediksi ressitence, cuma IHSG berpeluang untuk rebound tergantung apakah pekan depan ada stimulus di pasar.

Analis Semesta Indovest Sekuritas, Aditya Perdana Putra berpendapat, dilihat dari sisi volume, perdagangan hari Rabu memang didominasi aksi jual yang volumenya tergolong tertinggi sejak awal tahun. Sinyal jual ini tidak berubah karena kondisi tidak mendukung, baik dari sisi domestik maupun eksternal.

Dari sisi domestik, investor asing khawatir menyusul kemungkinan pemerintah akan menurunkan tarif tol. "Investor khawatir sikap pemerintah yang "mengintervensi" sektor ekonomi, meski untuk kebaikan bersama, bisa merembet pula ke sektor lain seperti perbankan atau semen, khususnya ke BUMN sehingga ada risiko laba perusahaan tertahan," kata Aditya.

Di sisi lain, dari sisi eksternal, tidak ada yang tahu kondisi global arahnya ke mana. Aditya mengatakan investor sulit untuk mengantisipasi kebijakan tingkat global, karena memang tidak dapat diprediksi. "Yang terjadi investor cash out dulu, wait and see, mengalihkan dana ke instrumen lain seperti dollar AS, emas atau obligasi," kata Aditya.

Dia menambahkan, "Kalau dikatakan pasar sedang konsolidasi, seharusnya terjadi dua hari yang lalu, ketika IHSG pada tanggal 23 Maret hampir mencapai moving average (MA) 200 dan menguji support 6.200. Namun, hari ini support-nya balik lagi ke 6.100 dan besar kemungkinan menembus di bawah MA 200."

Support, menurut Aditya, memang masih di level 6.100. Namun, jika ada pelemahan lagi, maka level support-nya bisa tembus ke 6.080. Sedangkan level ressitance untuk jangka panjang masih bisa di atas 6.200 atau 6.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×