kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,16   1,14   0.13%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Harga Minyak Mentah Kembali Naik, Walaupun Sementara


Minggu, 07 Agustus 2022 / 12:11 WIB
Analis: Harga Minyak Mentah Kembali Naik, Walaupun Sementara


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah di pasar dunia kembali naik. Merujuk data Barchat, harga minyak mentah jenis WTI kontrak September sebesar US$ 89,01 per barel, naik 0,53%. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Oktober berada di level US$ 94,92 per barel, naik 0,85%.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan yang jadi penyebab turunnya harga minyak berasal dari melemahnya daya beli pasar terhadap bahan bakar karena resesi ekonomi dan rencana OPEC untuk meningkatkan produksi di bulan September mendatang. 

"Sebelumnya karena perang Rusia - Ukraina sempat mengangkat harga minyak mentah AS ke level US$ 130, dan minyak mentah dunia lebih tinggi dari level tersebut, menyebabkan tingkat inflasi global yang tinggi dan penurunan daya beli pasar," ujar Andian kepada Kontan.co.id, Jumat (5/8). 

Baca Juga: Kementerian ESDM Dorong Regulasi Pengembangan EBT di Indonesia

Andian mengatakan turunnya harga minyak masih dapat bertahan untuk periode menengah karena resesi ekonomi dipandang belum akan selesai hingga secepatnya pertengahan tahun 2023. Sementara untuk cadangan minyak mentah AS sendiri meningkat dan turunnya permintaan serta rencana kenaikan produksi dari OPEC dapat menekan harga emas tetap melemah.

Menurut Andian harga minyak mentah akan mengalami kenaikan kedepannya walaupun hanya bersifat sementara karena adanya perbaikan ekonomi. 

"Selain spekulasi dan perbaikan kondisi ekonomi global, kenaikan harga minyak mentah masih nampak hanya sementara dan terbatas," ujarnya. 

Andian menyampaikan harga minyak mentah WTI dan Brent masih akan dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar minyak. 

Baca Juga: Persaingan Harga Minyak Rusia dan Arab Saudi Kian Memanas

"Kedua minyak mentah ini berpeluang masih dapat bergerak pada kisaran US$ 90-US$100 (per barel) di akhir tahun dengan pertimbangan masih sangat tergantung kepada kebutuhan masyarakat modern dengan bahan bakar minyak," tuturnya. 

Andian menyampaikan dengan turunnya daya beli dan peningkatan produksi menjadi penggerak negatif bagi harga minyak. Tetapi dengan kembali turunnya harga minyak saat ini, dan ekspektasi naiknya kembali permintaan kedepannya, dapat membantu harga minyak naik kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×