CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Analis: Gross margin tergerus, hold saham INCO


Jumat, 14 Juli 2017 / 19:31 WIB
Analis: Gross margin tergerus, hold saham INCO


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. NH Korindo Sekuritas merekomendasikan hold untuk saham PT Vale Indonesia Tbk. Rendahnya permintaan, tingginya pasokan, dan rendahnya harga nikel menjadi sentimen yang membuat gross margin emiten berkode saham INCO ini tergerus pada kuartal I 2017.

Analis NH Korindo Sekuritas Yuni dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (12/7), memaparkan pada kuartal I 2017, INCO mencatatkan gross margin sebesar minus 2% yang jauh lebih rendah dibandingkan gross margin pada semester II 2016 yang berkisar antara 13% hingga 15%.

Kendati begitu, pencapaian tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal I/2016, di mana posisi gross margin emiten tercatat minus 13%.

Siklus penurunan margin pada awal 2017, kata Yuni, terjadi akibat jadwal pemeliharaan dari fasilitas produksi. "Kami memperkirakan bahwa efisiensi dan peningkatan gross margin akan mulai pulih secara signifikan pada 2018," jelas Yuni.

Menurutnya, dari sisi suplai, penurunan harga nikel dipicu oleh kebijakan Pemerintah Indonesia yang memperbolehkan ekspor bijih nikel sejak Januari 2017.

Sementara dari sisi permintaan, lanjutnya, penurunan harga nikel dunia terjadi lantaran adanya pengurangan konsumsi nikel oleh China. "China sebagai konsumen nikel terbesar di dunia sedang berusaha mengurangi produksi baja tahan karat. Hal ini mengakibatkan penurunan permintaan nikel," imbuhnya.  Sekadar informasi, baja tahan karat merupakan produk turunan nikel.

Dalam kondisi tersebut, Yuni menargetkan harga saham INCO di level Rp 2.000 per saham. Harga tersebut mencerminkan EV/EBITDA 2017/E sebesar 8,7x yang setara dengan posisi EV/EBITDA 2017/E saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×