Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) tergolong apik sepanjang tahun lalu. Perusahaan infrastruktur telekomunikasi ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 5,33 triliun atau naik 5,63% dibandingkan tahun 2016.
Perusahaan juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 0,94% menjadi Rp 2,14 triliun dari sebelumnya Rp 2,12 triliun.
Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas, Alfred Nainggolan menilai, saham TOWR masih menarik untuk dilirik investor, lantaran sektor usahanya masih dihuni oleh dua pemain, yakni PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) dan TOWR.
Nah, jika dibandingkan dengan TBIG, valuasi TOWR masih lebih murah, sehingga menarik untuk dikoleksi. Apalagi secara fundamental TOWR juga menjanjikan.
Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan beberapa pihak penjual untuk mengakuisisi hingga 100% saham PT Komet Infra Nusantara. Artinya, manajemen TOWR masih melihat prospek-prospek untuk mengembangkan usahanya.
Alfred juga melihat manajemen TOWR percaya diri dengan pendanaan perusahaan di masa mendatang. Terlihat dari rencana perusahaan membagi deviden sebesar Rp 1,2 triliun atau sekitar 55% dari laba bersih perusahaan.
"Itu artinya menajemen punya keyakinan yang kuat bahwa pendanaan untuk operasional maupun aksi korporasi di masa mendatang tidak ada masalah," ungkap Alfred.
Jika melihat pergerakan sahamnya, harga saham TOWR memang cenderung turun dan pada Rabu (28/3) saham TOWR berada di level terendah sejak awal tahun, yaitu Rp 3.370 per saham.
Meski demikian, Alfred merekomendasikan buy saham TOWR dengan target harga Rp 4.060.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News