kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Analis Central Capital Futures: Memang sudah waktunya harga emas Antam melemah


Jumat, 01 Maret 2019 / 19:48 WIB
Analis Central Capital Futures: Memang sudah waktunya harga emas Antam melemah


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) ke level Rp 664.000 per gram yang terjadi pada Jumat (1/3), dinilai merupakan efek teknikal overbought atau jenuh beli.

Mengutip data dari logammulia.com, harga satu gram emas berada di level Rp 664.000 per gram. Angka ini melemah sebesar Rp 1.000 dari sebelumnya di level Rp 665.000 per gram. Dalam sebulan, harga emas Antam turun sebesar Rp 6.000.

Sementara harga buyback emas Antam hari ini berada di level Rp 592.000 per gram. Angka ini stagnan dibandingkan dengan harga sebelumnya dan menurun sebesar Rp 4.000 dari Kamis (27/2). Dalam sebulan, harga buyback satu gram emas Antam turun sebesar Rp 4.000.

Analis Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan bahwa koreksi harga emas Antam saat ini sangatlah wajar. “Pergerakan emas Antam tidak jauh berbeda dengan emas dunia. Emas dunia memberikan keuntungan hampir 15% pada investor sejak menyentuh level terendahnya pada Agustus 2018 lalu. Untuk aset yang bergerak sangat lambat itu bisa dikatakan sebagai kinerja yang bagus. Nah, bagi Antam pun demikian halnya,” jelas Wahyu pada Kontan.co.id, Jumat (1/3).

Dirinya berkaca pada tahun lalu ketika Bank Sentral Amerika Serikat (AS) membeli emas dan berhasil mengangkat pembelian logam bersih menjadi sebesar 651,5 metrik ton. Hal itu dilakukan akibat ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran ekonomi, sehingga memaksa bank-bank sentral mendiversifikasikan cadangan mereka dalam bentuk emas.

Dengan kata lain, secara fundamental pasar emas Antam dilihat masih memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. “Hal ini juga dikatrol dengan kebijakan The Fed yang bernada dovish dan akan mengurangi kenaikan suku bunga acuannya,” tambah Wahyu.

Dengan pengalaman tersebut, maka pelemahan harga emas Antam seharusnya tidak menjadi masalah. Wahyu berpendapat, inflasi Indonesia yang rendah, tetap akan memberi potensi kenaikan harga di pekan depan.

“Berbeda dengan mata uang dollar AS atau bahkan rupiah, emas bukanlah fiat money sehingga tidak tergerus waktu dan tidak perlu bertarung dengan dollar AS. Sehingga timeless, walau saat ini mengalami penurunan harga,” jelasnya.

Wahyu optimistis harga emas Antam bisa kembali menguat, seiring pergerakan teknikal dan merekomendasikan untuk buy on weakness.

Wahyu memprediksi harga emas Antam akan berada di kisaran Rp 662.000 per gram–Rp 670.000 per gram pada perdagangan Senin (4/3). Sementara untuk sepekan ke depan, dirinya meramal harga emas Antam akan bergerak di kisaran Rp 655.000 per gram-Rp 675.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×