Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kasus Meikarta, kini bisnis internet grup Lippo PT First Media Tbk (KBLV) dan anak usahanya PT Internux juga ikut bermasalah dan ikut rontok.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, KBLV memiliki utang pada negara sebesar Rp 490 miliar dan PT Internux sebesar Rp 463 miliar akibat gagal bayar frekuensi pita lebar sejak tahun 2016 hingga saat ini.
Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan keadaan tersebut kemungkinan akan mempengaruhi bisnis Lippo Group ke depannya.
"Untuk mengurangi beban mau tidak mau Lippo Group harus menjual aset yang memang sejauh ini tidak terlalu berpengaruh pada laba Lippo Group," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/11).
Menurutnya, penjualan aset harus dilakukan khususnya untuk aset yang tidak memberi kontribusi pada laba khususnya yang bahkan menambah beban keuangan perushaan.
"Ke depannya Lippo harus melaakukan kalkulasi tersebut guna mempertahankan kinerja," ujarnya.
Selain itu, Lippo Gruoup juga bisa memperbaiki kinerja penjualan dari produk-produk yang masih belum dituntaskan.
"Kedua hal tersebut bisa dijadikan alternatif untuk membayar beban di bisnis internet yang sedang bermasalah tersebut," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News