kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Badai Sandy dan BOJ akan mempengaruhi IHSG


Selasa, 30 Oktober 2012 / 13:12 WIB
Analis: Badai Sandy dan BOJ akan mempengaruhi IHSG
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto (tengah),


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungn (IHSG) di sepanjang sesi satu bergerak mendatar. Kepala Riset PT Monex Investindo Future, Ariston Tjendra, menilai pergerakan market  saat ini masih menunggu momentum.

"Dari sisi teknikal, pada grafik  terlihat IHSG sudah membentuk tahanan atas yang cukup kuat di kisaran 4.350-4.360," pantau Ariston, Selasa (30/10). Dari pola tersebut,  ada potensi IHSG untuk terkoreksi ke area 4.315.

Kata Ariston, indeks regional kini sedang menunggu keputusan Bank Sentral Jepang (BOJ), apakah akan menambah stimulus atau tidak.

Menurutnya, bila BOJ menambah stimulus, hal ini akan memberikan momentum positif bagi pasar. Berita mengenai hal ini akan diumumkan sekitar pukul 13.00 siang ini.

"Momentum positif dari BOJ ini kemungkinan bisa menguatkan indeks  pada sesi II dengan potensi target ke area resistance 4.350-4.360," ulasnya.

Sementara itu, Analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda meyakini, pasar masih cenderung bergerak mixed pada area sempit di kisaran support 4.310 dan resistance 4.360.

Berbeda dengan bursa Eropa yang terkena dampak penutupan Wall Street akibat badai Sandy, bursa Asia bergerak relatif stabil. "Hal tersebut dikarenakan adanya kemungkinan pemberian program berupa asset buying plan  sebesar 10 triliun yen dari Jepang yang akan diumumkan pada hari ini melalui pertemuan BoJ," jelas Fridian.


Saran Fridian, investor perlu mewaspadai berita lebih lanjut mengenai badai Sandy di AS. "Jika dampak badai Sandy cukup besar, maka ada kemungkinan para investor asing akan retreat (kabur) dari market dan beralih ke safe haven assets seperti dollar dan emas. Tak terkecuali investor asing di Indonesia," ungkapnya.

Hal tersebut akan mendorong terjadinya profit taking yang cukup dalam. Investor disarankan untuk wait & see terhadap kondisi pasar. "Sektor defensive yang cenderung berorientasi domestik masih dapat menjadi pilihan seperti ADHI, UNVR, JSMR, EXCL & TLK," saran Fridian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×