kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Anugerah Sekuritas: Saham konstruksi kurang menarik untuk jangka pendek


Selasa, 18 September 2018 / 23:07 WIB
Analis Anugerah Sekuritas: Saham konstruksi kurang menarik untuk jangka pendek
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menunda proyek infrastruktur menuai pro kontra. Dengan rencana tersebut, analis menilai hal ini akan berdampak pada emiten konstruksi. Pasalnya, saham konstruksi pelat merah kini menurun atau berada di level merah.

Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio mengungkapkan sejak rupiah melemah, pemerintah akan mengurangi atau menghentikan sebagian proyek infranstruktur guna membantu pergerakan rupiah terhadap dollar AS. “Ini yang membuat pelaku pasar menghindari sektor tersebut. Pasalnya saham infranstruktur telah masuk dalam siklus jenuh beli, dan saat ini pelaku pasar tengah mengantisipasi musim politik sehingga Pemerintah tidak lagi fokus rencana pembangunan,” ujar Bertoni kepada Kontan.co.id, Selasa (18/9).

Bertoni menilai saat ini hampir semua saham kontruksi telah tren bearish. “Hal tersebut menjadi momentum untuk akumulasi dalam jangka menengah sekitar enam bulan ke depan. Sedangkan untuk jangka pendek kurang menarik dan masih ada ruang melanjutkan pelemahan,” ujarnya.

Bertoni merekomendasi investor untuk melirik atau membeli saham infrastruktur dalam waktu jangka panjang. Saham yang menarik yaitu WSBP, WIKA dan WSKT. 

Sekedar informasi, harga saham WIKA saat ini Rp 1.375 atau turun 1,08%. WSKT harga sahamnya Rp 1.695 atau turun 1,45%. Sementara WSBP Rp 354 atau turun 0,56%. 
Sampai akhir tahun, Bertoni memproyeksi harga saham WIKA Rp 1.700 per saham, WSKT Rp 2.100 dan WSBP Rp 400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×