kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Antisipasi rupiah, emiten bisa hedging


Senin, 11 September 2017 / 19:07 WIB
Analis: Antisipasi rupiah, emiten bisa hedging


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar rupiah tengah perkasa di hadapan dollar Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, Senin (11/9), kurs rupiah bertengger di level Rp 13.154 per dollar AS. Ini level terkuat sejak November tahun lalu.

Penguatan nilai tukar rupiah tentu membawa dampak bagi bisnis di Indonesia. Terutama perusahaan yang memiliki porsi ekspor dan impor.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan, sentimen nilai tukar masih akan berpengaruh besar terhadap kinerja emiten.

Sebab, Amerika Serikat masih menghadapi tantangan berat dalam memperbaiki kinerja perekonomian negara. "Data-data ekonomi AS menunjukkan hasil di bawah ekspektasi pasar," terang Nafan, Senin (11/9).

Selain itu, beberapa pejabat The Fed memberikan pernyataan dovish terkait kenaikan suku bunga the Fed secara gradual. Hal inilah yang menyebabkan kinerja dolar AS tertekan.

Dari dalam negeri, pemerintah mampu menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi secara inklusif dan berkesinambungan. "Sehingga memberikan katalis positif terhadap penguatan rupiah," tambahnya.

Bagi emiten yang memasok bahan baku dari impor, akan diuntungkan dengan penguatan rupiah. Namun, di sisi lain, penguatan rupiah juga bisa menekan kinerja emiten yang memiliki porsi ekspor besar.

Menurut Nafan, emiten dengan porsi ekspor besar bisa melakukan mitigasi risiko dalam menghadapi penguatan nilai tukar rupiah. "Yaitu, dengan cara hedging," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×