kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Aksi buyback saham bisa menyokong kinerja IHSG


Senin, 06 April 2020 / 19:16 WIB
Analis: Aksi buyback saham bisa menyokong kinerja IHSG


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 188,40 poin atau 4,07% ke level 4.811,827 pada penutupan perdagangan Senin (6/4). Meski berhasil mencatat kenaikan dalam tiga hari berturut-turut, namun IHSG sudah terkoreksi sebesar 23,62% dari awal tahun.

Guna mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Baca Juga: IHSG naik tiga hari berturut-turut, bagaimana prediksi besok?

Terakhir, sudah ada sebanyak 60 emiten yang telah melaporkan rencana buyback saham dengan total nilai Rp17,28 triliun.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, aksi buyback dari sejumlah emiten bisa turut menopang penurunan IHSG. Ia bilang, ada kemungkinan aksi buyback ikut ambil bagian dari penguatan IHSG beberapa hari terakhir.

“Tapi kemungkinan tidak hanya dari emiten yang melakukan karena aksi buyback, karena biasanya buyback yang dilakukan emiten tidak terlalu agresif hingga penguatan IHSG yang terjadi biasanya tidak sebanyak penguatan IHSG saat ini,” katanya pada Kontan, Senin (6/4).

Menurutnya, penguatan IHSG dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya saja adanya window dressing dan persiapan menyambut pembagian deviden beberapa emiten, serta rilis data keuangan kuartal pertama tahun 2020.

Baca Juga: IHSG mulai menghijau bukan karena efek buyback

Hendriko menebak, IHSG pada Selasa (6/4) berpotensi menguji resisten selanjutnya di level 5.000-5.100. Namun, penguatan IHSG ini masih diiringi dengan net sell asing sehingga rawan dengan adanya profit taking.

Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 489,78 miliar di seluruh pasar pada Senin (6/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×