Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) yakni PT Pamapersada Nusantara (Pama) dikabarkan telah memperoleh pinjaman dengan nilai jumbo.
Dalam pemberitaan Bloomberg, Pama dikabarkan mendapatkan pinjaman senilai US$ 527,9 juta atau setara Rp 8,25 triliun. Pinjaman ini memiliki tenor 5 tahun dengan Jibor +105 basis points (bps).
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara. K Loebis membenarkan ihwal kabar pinjaman ini. “Pinjaman akan digunakan untuk belanja modal (capex) dan cash flow operasional,” kata Sara kepada Kontan.co.id, Kamis (5/10).
Pinjaman sindikasi ini didapatkan Pama dari sejumlah bank dan lembaga finansial Indonesia. Adapun pemberi pinjaman ini di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Pama adalah anak usaha UNTR yang bergerak di bidang kontraktor tambang. Dari sisi operasional, Pama mencatatkan kinerja yang cukup moncer. Volume produksi batubara Pama tercatat sebanyak 83,8 juta ton sepanjang 8 bulan pertama 2023. Jumlah ini naik 16,4% dari realisasi produksi di periode yang sama tahun lalu yakni 72 juta ton.
Baca Juga: Anak Usaha United Tractors (UNTR) Pamapersada Dikabarkan Raih Pinjaman Rp 8,25 T
Masih di periode 8 bulan pertama 2023, Pama mencatatkan volume pengupasan lapisan tanah alias overburden (OB) removal sebesar 742,6 juta bank cubic meter (bcm). Realisasi naik 22,3% dari realisasi OB removal di periode yang sama tahun lalu sebesar 607,2 juta bcm.
Di periode Agustus 2023, produksi Pama mencetak rekor bulanan produksi tertinggi tahun ini. Volume OB removal pada Agustus mencapai 115,1 juta bcm sementara produksi batubara mencapai 12,7 juta ton.
Menurut Sara, pekerjaan Pama tahun ini cukup lancar karena tidak ada hambatan yang berarti. “Belum banyak hujan memang cukup membantu, kita lihat saja di kuartal keempat ini,” kata dia.
UNTR pun memasang target optimistis untuk bisnis kontraktor tambang. Untuk bisnis kontraktor tambang batubara, UNTR menargetkan volume produksi Pama bisa tumbuh 10% hingga 12% sampai akhir tahun. Proyeksi ini naik dari estimasi produksi sebelumnya di angka 5% sampai 6%.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan merekomendasikan buy saham UNTR dengan target harga Rp 40.000. Menurut Erindra, UNTR menjadi perusahaan tambang yang cukup defensif di tengah solidnya volume pengiriman batubara dan volume kontrak pertambangan selama delapan bulan pertama 2023.
Kinerja segmen pertambangan yang solid ini akan bertranslasi pada kinerja laba bersih UNTR yang lebih baik pada kuartal III-2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
