kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AMRT BFIN EMTK HRUM WSKT Jadi Saham Blue Chip, Mana yang Layak untuk Investasi?


Kamis, 27 Januari 2022 / 07:31 WIB
AMRT BFIN EMTK HRUM WSKT Jadi Saham Blue Chip, Mana yang Layak untuk Investasi?
ILUSTRASI. AMRT BFIN EMTK HRUM WSKT Jadi Saham Blue Chip, Mana yang Layak untuk Investasi?


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebanyak lima saham menjadi penghuni daftar saham blue chip di Bursa Efek Indonesia. Saham blue chip yang baru adalah AMRT BFIN EMTK HRUM WSKT. Dari lima saham blue chip yang bagus untuk investasi?

Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya. Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip berada pada daftar indeks LQ45.

LQ45 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks LQ45 menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah komposisi saham dalam indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2022. Dalam perubahan tersebut, ada pergantian lima pada indeks paling likuid di pasar modal Indonesia tersebut.

Saham-saham yang masuk indeks LQ45 yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Harum Energy (HRUM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Baca Juga: Ada Rebalancing, Dua Saham Properti Tergusur dari Jajaran LQ45

Analis Fundamental B-Trade, Raditya Krisna Pradana melihat, masuknya saham-saham blue chip tersebut memungkinkan harga sahamnya meningkat. Sebab, dia menilai akan terjadi peningkatan permintaan saham blue chip.

"Peningkatan permintaan disebabkan para manajer investasi atau investor perorangan memburu saham tersebut untuk menyesuaikan portofolionya," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).

Hal tersebut juga tercemin pada harga saham kelima emiten pada penutupan perdagangan Rabu (26/1). Saham AMRT tercatat naik 13,24%, BFIN 3,24%, EMTK 2,61%, HRUM 4,15%, dan WSKT naik 3,57%. "Kami memproyeksikan penguatan akan terjadi sampai akhir bulan," imbuh Raditya.

Dia menjabarkan, untuk AMRT tahun ini rencananya akan menambah 800-1000 gerai offline. Ekspansi bisnis itu dinilai membuat saham AMRT akan semakin menarik karena berpotensi membuat kinerja tahun ini menjadi lebih baik.

Secara teknikal, dia memaparkan support saham AMRT berada di level Rp 1.035 dan resistance di Rp 1.185. Adapun target penguatan setelah masuk LQ45 di Rp 1.330 per saham.

Kemudian untuk saham BFIN juga dirumorkan akan segera diambilalih oleh Jerry NG dan Garbaldi 'Boy' Thohir melalui Trinugraha Capital & Co SCA (TC) yang akan melakukan tender sukarela (tender offer). "Apabila rumor ini terjadi, BFIN akan masuk ke ekositem Gojek dan ARTO yang membuat emiten ini akan semakin menarik kedepannya," ujar dia.

Teknikalnya, support saham BFIN berada di Rp 1.210 dan resistance di Rp 1.290. Adapun target penguatan BFIN bisa ke Rp 1.410 per saham.

Lalu untuk saham EMTK, dia menilai prospek emiten ini jgua baik lantaran berfokus pada teknologi melalui video.com dan kepemilikannya di BUKA. Dia pun melihat target penguatan saham ini di Rp 2.000 per saham. Adapun support saham EMTK di Rp 1.725 dan resistance di Rp 1.810.

Baca Juga: Ada Rebalancing, Dua Saham Properti Tergusur dari Jajaran LQ45

Selanjutnya, saham HRUM juga dipandang positif melalui ekspansinya dengan mengakuisisi pertambangan nikel. Menurutnya, dengan naiknya harga komoditas batubara dan nikel serta perkembangan industri kendaraan listrik akan membuat HRUM memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang.

Walau begitu, dia menyarankan investor mewaspadai aksi jual dan ambil untung dalam jangka pendek. Target penguatan untuk HRUM di Rp 11.650 per saham. Adapun support saham HRUM saat ini Rp 10.100 dan resistance di Rp 10.900.

Kemudian untuk saham WSKT, Raditya menjelaskan bahwa dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) menjadi sentimen positif untuk WSKT yang juga merupakan perusahaan pelat merah. Target harga saham WSKT berada di Rp 705 per saham. Adapun support dan resistance WSKT berada di Rp 555 dan Rp 595.

Dari sisi valuasi, Raditya melihat bahwa mayoritas harga lima saham ini di bawah harga wajar (undervalue). Hanya BFIN yang harganya sudah tinggi. Secara keseluruhan, untuk pendatang LQ45 dia menjagokan saham HRUM dan WSKT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×