Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Amman Mineral Internasional Tbk untuk melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) tinggal selangkah lagi. Perusahaan yang nantinya menggunakan kode saham AMMN ini memasang harga IPO di harga Rp 1.695
Masa penawaran berlangsung pada 3 Juli 2023 hingga 5 Juli 2023.
Sebelumnya, AMMN memasang harga bookbuilding berkisar antara Rp 1.650 sampai dengan Rp 1.775. Dengan demikian, AMMN berpotensi meraup dana segar hingga sebesar Rp 10,72 triliun dari hajatan IPO ini.
AMMN akan menggunakan dana hasil IPO untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar Rp 1,78 triliun atau sekitar US$ 117,2 juta akan digunakan untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMIN.
Baca Juga: Smelter Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Ditargetkan Rampung Pertengahan 2024
Selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kedua, sekitar Rp 3,04 triliun atau US$ 200 juta akan digunakan oleh AMMN untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Ketiga, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT, yang selanjutnya akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Ekspansi Pabrik Konsentrator dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara penjamin emisi efek dalam IPO AMMN adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News