Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta emiten dengan kapitalisasi pasar alias market caps terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami perubahan. Emiten pendatang baru yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berhasil masuk jajaran top 10 emiten big caps di bursa.
Per Jumat (28/7), emiten yang baru melakukan initial public offering (IPO) pada 27 Juni 2023 ini memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp 191,30 triliun. Alhasil, AMMN saat ini masuk ke posisi ketujuh. AMMN mendepak PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang sempat masuk jajaran top 10 pada kuartal pertama 2023.
Secara umum, peta emiten big caps tidak banyak berubah. Hanya saja, nilai kapitalisasi pasar dari sejumlah emiten turut menggemuk.
Baca Juga: Bedah Industri Tambang: Transformasi AMMAN Menjadi Produsen Tembaga Kelas Dunia
Di urutan pertama masih dihuni oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan market caps Rp 1.114 triliun. Market cap BBCA naik dari posisi per kuartal pertama 2023 senilai Rp 1.078 triliun.
Kemudian, di posisi kedua ada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan market caps Rp 855 triliun. Market caps BBRI naik 19,4% dari posisi per akhir kuartal pertama 2023 yang hanya Rp 716,87 triliun.
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) masih mempertahankan posisinya di peringkat ketiga emiten dengan market caps terbesar. Emiten tambang batubara ini memiliki market caps senilai Rp 661 triliun per perdagangan Jumat (28/7).
Namun, berbeda dengan BBCA dan BBRI, nilai kapitalisasi pasar BYAN menyusut 4,5% dari kuartal pertama 2023, dimana pada periode tersebut market caps BYAN masih di angka Rp 692,5 triliun.
Baca Juga: Akhirnya, Amman Mineral Nusa Tenggara Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga
Menyusul BYAN, ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di posisi keempat dengan nilai market caps Rp 527 triliun.