Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) telah menandatangani perjanjian kredit baru dengan OCBC Bank (Singapura) dan PT OCBC NISP Tbk sebesar US$ 170 juta dan Rp 15 miliar (US$ 1,33 juta; asumsi US$ 1= Rp 11.200).
Jika ditotal, berarti utang MASA tercatat sebesar US$ 171,33 juta. Usai mengambil kredit dari OCBC tersebut, rasio utang MASA masih terbilang rendah.
Pieter Tanuri, Direktur Utama MASA menjelaskan, utang itu diambil untuk membayar utang (refinancing) sindikasi dengan total outstanding sekitar US$ 110 juta. Utang itu diambil karena memiliki tenor panjang selama 8 tahun dengan tingkat suku bunga 4,25%.
"Sebenarnya tanpa refinancing kami mampu bayar karena cash cukup banyak, EBITDA juga besar," ujar Pieter usai penandatanganan kredit tersebut di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (7/10).
Pieter juga bilang, rasio utang perseroan masih tergolong rendah. "Sekarang emiten di Indonesia memiliki rasio utang (Debt Equity Ratio) 1 - 2 kali. Berbeda dari pengalaman 1997 - 1998 yang rasionya sampai 20 kali," jelasnya.
Menengok laporan keuangan MASA per Juni 2013, total utang perseroan mencapai US$ 256,286 juta. Jika ditambah kredit dari OCBC, berarti total utang MASA mencapai US$ 427,616 juta.
Sementara itu total ekuitas MASA per Juni 2013 sebesar US$ 374,108 juta. Artinya setelah mengambil kredit dari Bank OCBC rasio utang perseroan sebesar 1,14 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News