kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belanja modal MASA naik menjadi US$ 35 juta


Senin, 07 Oktober 2013 / 16:40 WIB
Belanja modal MASA naik menjadi US$ 35 juta
ILUSTRASI. Warga berjalan menggunakan payung saat hujan lebat di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Cuaca besok di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) telah menghabiskan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 30 juta. Rencananya, perseroan berencana menambah belanja modal tersebut menjadi US$ 35 juta.

Evensius Go, Head of Corporate Finance Accounting and Taxes Division MASA mengatakan, dana belanja modal yang telah digunakan itu untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik ban. Dana juga digunakan untuk perawatan (maintenance) mesin pabrik yang sudah ada.

"Capex yang dianggarkan tahun ini sebesar US$ 30 juta sudah habis terserap," ujar Evensius kepada wartawan usai penandatanganan pinjaman dengan Bank OCBC NISP di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (7/10).

Dia bilang, pihaknya akan menambah biaya belanja modal sebesar US$ 5 juta untuk pengembangan kapasitas produksi. Sehingga, total dana capex perseroan naik menjadi sebesar US$ 35 juta. "Kami mau tambah US$ 5 juta lagi untuk beli peralatan, membangun pusat penelitian dan pengembangan gedung. Intinya tambahan dana tersebut untuk pengembangan," kata Evensius.

Dia bilang dana tambahan tersebut bersumber dari dana hasil right Issue, pinjaman dari PT OCBC NISP Tbk, dan kas juga kas internal perseroan. Sebelumnya, MASA telah mendapatkan tambahan dana segar US$ 170 juta dan Rp 15 miliar dari OCBC Bank (Singapura) dan OCBC NISP Indonesia, dengan tenor 8 tahun dan tingkat suku bunga 4,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×