Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) terus aktif mengumpulkan profit sekaligus berperan serta menjaga kelestarian lingkungan melalui bisnis pengolahan kertas bekas. Tahun 2022 lalu perusahaan ini mengolah 80.683.104 kilogram (kg) kertas bekas.
Selain menghasilkan keuntungan ekonomi, pengolahan daur ulang kertas memberikan berbagai manfaat seperti mengurangi limbah lingkungan, menghemat energi, serta membantu dunia dari ancaman pemanasan global.
H. Sutanto, Direktur Utama ALDO menyadari bahwa suatu bisnis hanya bisa berjalan secara berkesinambungan kalau memiliki daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
"Oleh karena itu, ALDO terus fokus mengembangkan bisnis daur ulang kertas coklat bekas, dan terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk baru dari barbahan kertas daur ulang,” kata dia.
Baca Juga: Phapros (PEHA) Pastikan Ketersediaan Multivitamin Selama Ramadan 2023
Dengan pengalaman pengolahan kertas bekas telah lebih dari 30 tahun, ALDO hanya memproduksi barang dengan kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Semua produk ALDO terbuat dari kertas cokelat bekas yang sudah didaur ulang yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Produk ALDO antara lain pipa kertas untuk penggulung benang, hexcell honeycomb sebagai barang substitusi untuk interior dan furniture kayu, edge protector sebagai pelindung sudut untuk barang yang mudah pecah, textile board untuk keperluan menggulung kain, serta kotak kemasan berbahan kertas dan kantong kertas.
Manajemen ALDO optimistis kebutuhan produk berbahan kertas cokelat berbahan daur ulang (recycled brown paper) akan terus bertumbuh. Hal ini seiring dengan semakin bertumbuhnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan yang meningkatkan minat terhadap produk berbahan daur ulang.
Di samping itu, ekspektasi akan pertumbuhan pesat transaksi e-commerce juga menjadi faktor pendukung lain dari optimisme akan masa depan bisnis ALDO. Dari total nilai transaksi e-commerce tahun 2022 yang mencapai Rp 476 triliun, Bank Indonesia memperkirakan akan naik menjadi Rp 557 triliun pada tahun 2023, dan kembali naik menjadi Rp689 triliun pada tahun 2024.
Hal ini membawa harapan akan adanya peningkatan kebutuhan kemasan kertas dari barang-barang yang dijual melalui transaksi e-commerce tersebut. Ditambah lagi, kuatnya jalinan relasi perusahaan dengan para pelanggan korporasi menjadi pondasi bagi solidnya kinerja ALDO.
Baca Juga: Tahun Ini, Triputra Agro (TAPG) Targetkan Produksi CPO di Angka 1,04 Juta Ton
Mengantisipasi pertumbuhan pasar dari produk kertas daur ulang tersebut, ALDO telah mengoperasikan mesin-mesin baru untuk pengolahan kertas cokelat daur ulang sejak bulan Februari lalu.
Mesin-mesin baru ini lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar, lebih cepat dan akurat untuk pewarnaan karena punya kemampuan produksi yang lebih cepat, dilengkapi dengan kemampuan auto quality scanner, auto colour dispensing, dan auto splashing.
Beroperasinya mesin-mesin baru tersebut membuat kapasitas produksi kertas cokelat berbahan daur ulang ALDO meningkat menjadi 220.000 ton per tahun, dari kapasitas produksi sebelumnya yang sekitar 80.000 ton per tahun. Dengan kata lain, kemampuan ALDO untuk mengolah kertas cokelat bekas meningkat 2,75 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News