kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Alihkan Bisnis Ritel, Link Net (LINK) Raup Rp 1,87 Triliun dari XL Axiata (EXCL)


Senin, 30 September 2024 / 20:40 WIB
Alihkan Bisnis Ritel, Link Net (LINK) Raup Rp 1,87 Triliun dari XL Axiata (EXCL)
ILUSTRASI. LINK dapat menghasilan pendapatan dan laba bersih serta mampu mengurangi beban keuangan.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) telah menuntaskan transaksi penjualan dan pengalihan semua hak dan kepentingan segmen business to customer (B2C) alias ServeCo kepada PT XL Axiata Tbk (EXCL). Aksi korporasi tersebut membuat perseroan memperoleh dana Rp 1,87 triliun.

Sekretaris Perusahaan Link Net, Rininta Agustina Widya Pratika menjelaskan selain transaksi pengalihan ServeCo, LINK dan EXCL juga telah menyepakati perjanjian penyewaan jaringan Fiber to The home (FFTH).  

"Perseroan telah menyelesaikan transaksi pada 27 September 2024," jelasnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (30/9).

Adapun LINK mengalihkan 750.000 pelanggan LINK ke EXCL, Broadband Network Gateway, software dan aplikasi yang dimiliki dan/atau dikembangkan oleh LINK terkait ServeCo, dan perangkat di tempat pelanggan. 

Baca Juga: Menakar Dampak Akuisisi Bisnis LINK pada Laba dan Pendapatan EXCL Jangka Panjang

Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, manajemen LINK menjelaskan pihaknya bertransformasi menjadi perusahaan infrastruktur alias FiberCo dan fokus pada aktivitas inti pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan fixed line.

Transaksi ini akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan LINK ke depannya, diantaranya LINK dapat menghasilan pendapatan dan laba bersih serta mampu mengurangi beban keuangan. 

Manajemen LINK memproyeksikan akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dengan proyeksi kenaikan sebesar Rp 264 miliar per tahun dibanding tidak melakukan transformasi bisnis menjadi FiberCo. 

LINK juga diperkirakan dapat mengurangi beban keuangan rata-rata Rp 88 miliar per tahun. Alhasil, LINK memperkirakan akan memperoleh laba bersih yang lebih tinggi, dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp 139 miliar per tahun. 

Selanjutnya: Banyak Pemda Akali Data Inflasi, Ekonom Beberkan Konsekuensinya ke Ekonomi Indonesia

Menarik Dibaca: Jawa Barat Waspada Bencana, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (1/10) Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×