Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan tiga pemain besar di sektor semen kompak menguat. Pertumbuhan volume penjualan itu sejalan dengan kembali ramainya pengerjaan proyek infrastruktur. Pada saat yang bersamaan, secara historis permintaan semen juga kembali meningkat tiga bulan setelah momen Lebaran.
"Sehingga, momentum permintaan yang kuat masih bisa berlanjut," ujar Jovent Giovany, analis CIMB Sekuritas Indonesia dalam riset Rabu (11/10).
Perkiraan itu juga berdasarkan hasil penjualan dua pemain besar lainnya, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). INTP mencatat penjualan domestik sebesar 11,69 juta ton, tumbuh 3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
SMCB mencatat penjualan domestik 7 juta ton. Angka ini tumbuh 3% dibanding Janauri-September 2016, 7,79 juta ton.
Sementara, berdasarkan laporan resmi PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Kamis (12/10), penjualan domestik perusahaan sebesar mencapai 19,39 juta ton, naik 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 18,64 juta ton.
Sehingga, jika ditotal, volume penjualan dari tiga pemain besar itu mencapai 37,14 juta ton, tumbuh 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Yang memperkuat masih adanya momentum kenaikan permintaan adalah, volume penjualan para pemain semen di luar tiga besar itu. Total volume penjualan di segmen ini sebesar 8,91 juta ton, tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 7,56 juta ton.
Namun, industri semen nasional masih diselimuti oleh sentimen kelebihan suplai. Hal ini memunculkan potensi masih akan berlanjutnya tekanan terhadap rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) semen.
Ini alasan, Jovent masih netral terhadap saham sektor semen. Dari ketiga pemain besar itu, Jovent lebih menyukai SMGR.
"Karena SMGR memiliki posisi yang kuat di luar pasar Pulau Jawa," katanya.
Dia merekoemndasikan hold saham SMGR dengan target harga Rp 10.650 per saham.
Rekoemndasikan hold SMGR, ini alasan analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News