Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trada Maritime Tbk (TRAM) berencana menggelar penawaran umum terbatas (PUT) 1 dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Perusahaan ini menargetkan dapat mengantongi dana segar hingga Rp 6 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Sebelum memuluskan rencana tersebut, manajemen bakal meminta restu lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Rencananya, RUPSLB akan diselenggarakan pada 19 Oktober 2017 di Jakarta.
Dana hasil right issue akan digunakan untuk akuisisi dan penambahan penyertaan modal kepada perusahaan tambang batubara PT Gunung Bara Utama (GBU) dan PT SMR Utama Tbk (SMRU).
Rinciannya, TRAM akan akan menggunakan Rp 3,12 triliun untuk membeli saham SMRU sebanyak 6,24 miliar saham, setara 49,9% saham. Lalu Rp 2,48 triliun digunakan untuk mengakuisisi PT Semeru Infra Energi dan PT Black Diamond Energi, yang merupakan pemegang saham tidak langsung dari GBU.
Nah, sisa dari penggunaan dana hasil PUT 1 tersebut bakal digunakan untuk modal kerja perusahaan dan atau anak perusahaan. "Dalam rangka PUT ini, terdapat pembeli siaga, yaitu PT Graha Resources," terang Asnita Kasmy, Direktur TRAM dalam keterbukaan informasi ke bursa, Selasa (10/10).
Lebih lanjut, Asnita menjelaskan, dengan mengakuisisi perusahaan tersebut, TRAM bakal mendapat penghasilan tambahan. Di antaranya potensi penghasilan batubara per tahun. Terlebih lagi, kini GBU memiliki izin operasi produksi untuk periode 22 tahun yang berakhir pada tahun 2031. Pelanggan utama GBU antara lain Glencore International AG dan PT Anggun Makmur Energy.
TRAM juga bisa memiliki konsesi tambang setelah mengakuisisi GBU dan SMRU. GBU dan PT Delta Samudera, anak usaha SMRU, sama-sama memiliki tambang dengan masa konsesi 22 tahun di Kalimantan Timur.
Selain tambang batubara, akuisisi ini bakal semakin memuluskan langkah TRAM menyinergikan bisnis pelayarannya. Sekadar info, SMRU juga memiliki anak perusahaan di bidang jasa usaha pertambangan, khususnya untuk jasa pengangkutan batubara (dry bulk), dengan perusahaan tambang batubara dan jasa usaha pertambangan, yaitu PT Ricobana Abadi dan PT Delta Samudera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News