Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) telah merampungkan akuisisi 100% saham Semen Grobogan. Pada Kamis (30/11), emiten produsen semen ini telah melakukan penandatanganan akta jual beli saham sehubungan dengan pengambilalihan sejumlah 345.860 saham atau 100% kepemilikan saham Semen Grobogan.
Produsen semen merek Tiga Roda ini menggelontorkan dana Rp 1,49 triliun untuk melakukan akuisisi tersebut.
Rahmanto Tyas Raharja, Investment Analyst Lead Stockbit mengungkapkan, akuisisi Semen Grobogan didanai menggunakan kas internal INTP yang tercatat sebesar Rp 4,8 triliun pada akhir September w2023.
Akuisisi ini akan membuat nilai realisasi belanja modal alias capital expenditure (capex) INTP melebihi anggaran tahun ini, yang ditargetkan sebesar Rp 1,2 triliun. Per September 2023, INTP telah merealisasikan capex sebesar Rp 505 miliar. Sehingga, akuisisi Semen Grobogan akan membuat realisasi capex INTP pada tahun ini setidaknya mencapai Rp 2 triliun
Baca Juga: Nilai Akuisisi Semen Grobogan Rp 1,49 Triliun, Lebih Murah dari Akuisisi SMCB & SMBR?
Stockbit menilai, akuisisi ini berpotensi membatasi potensi besaran dividen INTP untuk tahun buku 2023. Hal ini berdasarkan nilai kas per per September 2023 setelah dikurangi nilai akuisisi, yang mengimplikasikan kas tersisa sebesar Rp 3,3 triliun. Sedangkan, secara historis INTP selalu menjaga nilai kasnya di atas Rp3 triliun secara kuartalan sejak 2010.
Sebagai informasi, INTP memiliki dividend payout ratio (DPR) di kisaran 100% pada tahun buku 2018–2021. Pada tahun buku 2022, payout ratio INTP turun menjadi 30% atau sebesar Rp 549 miliar.
Di sisi lain, Stockbit menilai akuisisi ini akan meningkatkan total kapasitas produksi semen INTP sebesar 10%, dari semula 25,5 juta ton pada 2022 menjadi 28 juta ton sampai 28,4 juta ton. Selain itu, manfaat lainnya dari akuisisi ini adalah efisiensi biaya logistik ke Jawa Tengah dan beberapa wilayah di Jawa Timur. Beban logistik INTP per Sembilan bulan pertama 2023 mencapai Rp 1,6 triliun, setara 12,6% dari pendapatan dan 63,3% dari total beban usaha.
Baca Juga: Indocement Tunggal (INTP) Akuisisi Semen Grobogan, Segini Nilainya
Senada, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Kristo Saragih mengatakan, rasio pembayaran dividen INTP akan turun ke level normal sekitar 30% dibandingkan rasio pembayaran dividen sebelumnya yang biasanya lebih dari 100%.
Andreas meyakini, kontribusi fasilitas semen Grobogan akan menjadi pendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas INTP tahun depan. Dari segi profitabilitas, peningkatan margin pasca-akuisisi akan didorong oleh dua faktor utama, yaitu kesenjangan harga antara merek Semen Grobogan dan merek semen INTP,serta adanya penghematan biaya transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News