kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akuisisi Pinehill akan mendongkrak kinerja Indofood Sukses Makmur (INDF)


Senin, 31 Agustus 2020 / 19:56 WIB
Akuisisi Pinehill akan mendongkrak kinerja Indofood Sukses Makmur (INDF)
ILUSTRASI. Ada sejumlah sentimen positif yang akan mengangkat harga saham Indofood (INDF).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) diproyeksikan masih akan menjalani periode yang baik pada sisa tahun ini. Ada sejumlah sentimen positif yang akan mengangkat harga saham INDF.

Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin dalam risetnya pada 10 Agustus 2020 mengatakan, sentimen utama adalah kinerja keuangan INDF yang telah terbukti tangguh pada paruh pertama tahun ini di tengah adanya wabah pandemi dan melemahnya daya beli masyarakat. INDF mengantongi pendapatan Rp 20,08 triliun dan laba bersih Rp 1,44 triliun pada kuartal II-2020.

Secara kuartalan, kinerja tersebut berhasil tumbuh masing-masing 4,00% dan 2,5%. Kinerja tersebut berhasil diperoleh INDF di tengah kondisi seperti saat ini. "Sentimen positif juga akan datang dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berkat perolehan laba bersih yang impresif pada semester I-2020 dan proses akuisisi Pinehill. Ditambah lagi, INDF saat ini secara valuasi relatif kurang diminati," kata Mimi.

Baca Juga: Permintaan mi instan meningkat, Indofood (INDF) mengerek kinerja pada semester I-2020

Selain itu, Mimi juga melihat optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi semakin menguat seiring faktor-faktor yang dianggap mengkhawatirkan sudah diketahui. Oleh karena itu, Mimi menilai kinerja memuaskan INDF pada semester I-2020 berpotensi untuk berlanjut pada sisa akhir tahun ini dan di masa yang akan datang.

Terkait akuisisi Pinehill, analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika menilai hal tersebut akan turut mengangkat kinerja INDF. Menurut dia, akuisisi Pinenill akan jadi sentimen positif bagi segmen mi instan lantaran segmen ini memiliki kontribusi yang besar terhadap pendapatan.

Putu mengatakan, daya beli masyarakat memang masih tertekan sampai dengan saat ini. Tapi ada ekspektasi pemulihan dengan adanya stimulus dari pemerintah. "Pelonggaran PSBB juga dapat menjadi sentimen positif bagi segmen distribusi, serta segmen yang lainnya kami ekspektasikan dapat berkinerja lebih baik lagi di semester kedua 2020," kata Putu ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (31/8).

Baca Juga: Indofood CBP (ICBP) sah menjadi pemegang seluruh saham Pinehill

Setali tiga uang, analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi menilai INDF masih punya prospek yang cukup cerah pada sisa tahun ini. Kinerja mentereng ICBP yang berlanjut menjadi salah satu sentimen utama yang akan mengangkat kinerja INDF.

"Selain itu, harga crude palm oil (CPO) yang perlahan mulai merangkak naik juga akan menjadi katalis pendorong karena akan membantu kinerja PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Saya menilai mungkin pertumbuhan kinerja INDF dibanding semester I-2020 cenderung stabil, namun masih tetap akan tumbuh secara year on year," kata Michael.

Sementara dari katalis negatif yang membayangi, Michael menyebut fluktuasi rupiah berpotensi menjadi pemberat kinerja INDF. Pergerakan rupiah memberi eksposur terhadap utang INDF yang dalam dolar Amerika Serikat. Sedangkan Mimi menilai bunga pinjaman akuisisi Pinehill yang lebih tinggi dari yang diperkirakan bisa jadi katalis negatif INDF.

Baca Juga: Saham-saham ini paling diburu selama bulan Agustus 2020

Walau melihat prospek INDF yang menarik, Mimi sedikit merevisi proyeksi pendapatan INDF pada tahun ini karena menyesuaikan dengan penjualan Bogasari yang melemah. Mimi memangkas perkiraan pendapatan INDF sebesar 6% menjadi Rp 80,9 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 5,17 triliun.

Mimi merekomendasikan untuk beli saham INDF dengan target harga Rp 8.700 per saham. Michael dan Putu pun sama-sama merekomendasikan untuk beli INDF dengan harga Rp 8.200 dan Rp 8.400 per saham. Adapun harga saham INDF diperdagangkan sideways dan tetap berada di level Rp 7.625 per saham pada Senin (31/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×