Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Molornya rencana akuisisi yang dilakukan PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) ternyata berpengaruh pada target pendapatan dan laba bersih perusahaan tahun ini. "Dengan akuisisi yang jadi di kuartal III ini, memang akan menyebabkan perubahan target pendapatan," kata Direktur BIPI Firlie Ganinduto di Jakarta, Kamis (28/6).
Padahal, jika akuisisi selesai dilakukan pada Maret lalu, BIPI memprediksi laba bersih perusahaan pada akhir 2012 bisa mencapai US$ 110 juta. Nah, dengan molornya akuisisi ini, maka target tersebut tampaknya sulit dikejar oleh perusahaan migas terintergrasi ini. Jika tanpa akuisisi AMI, Benakat menyebutkan, target laba bersih hanya berkisar US$ 25 juta hingga US$ 30 juta.
"Kami tetap yakin tahun ini bisa memperoleh laba bersih. Sebab, kami juga melakukan pengeboran minyak di Benakat dan Patina. Mudah-mudahan minyaknya cukup signifikan," tambah Firlie. Sayang, ia masih enggan mengungkapkan berapa penurunan target laba bersih dengan mundurnya rencana akuisisi ini.
"Lumayan signifikan. Tapi setelah selesai akuisisi langsung bisa berkontribusi bagi perusahaan. Memang tidak sebesar yang kami ungkapkan sebelumnya," jelasnya.
Manajemen BIPI pun membantah rumor yang beredar bahwa mundurnya realisasi akuisisi ini akibat ketidaksediaan dana. "Dananya sudah ada. Tinggal penyelesaian legalnya," ujar Direktur Utama BIPI Muhammad Suluhuddin Noor dikesempatan yang sama.
BIPI mengaku sudah mendapat pinjaman dari perbankan asing. Tapi yang jelas, BIPI tidak akan menggadaikan kepemilikan sahamnya di PT Elnusa Tbk (ELSA) untuk mendapatkan pinjaman tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News