kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Akuisisi 2 Perusahaan Pelayaran, Cermati Rekomendasi Chandra Daya Investasi (CDIA)


Selasa, 07 Oktober 2025 / 19:55 WIB
Akuisisi 2 Perusahaan Pelayaran, Cermati Rekomendasi Chandra Daya Investasi (CDIA)
ILUSTRASI. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mengambil alih saham PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM) dari PT Buana Primatama Niaga (BPN).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) terus memperkuat bisnisnya selepas Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2025. Terbaru, CDIA mengambil alih saham PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM) dari PT Buana Primatama Niaga (BPN).

Dalam keterbukaan informasi di BEI, CSI dan MIM merupakan entitas yang bergerak di bidang angkutan laut. CDIA sempat menggenggam 49% saham di kedua perusahaan tersebut ketika masih berstatus sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), sedangkan sisanya sebanyak 51% dikuasai oleh BPN.

Setelah CDIA menyandang status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 15 Juli 2025, emiten ini memutuskan untuk mengambil alih seluruh saham milik BPN di CSI dan MIM. 

Baca Juga: CDIA Kuasai Penuh Dua Perusahaan Pelayaran Grup Prajogo Pangestu

Sebelum transaksi akuisisi, CDIA dan BPN telah menandatangani perjanjian pinjaman pada 28 Juni 2024, yang kemudian diamandemen pada 10 Juni 2025. Fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk mendukung aktivitas usaha BPN, termasuk penyertaan modal di CSI dan MIM serta uang muka pengambilalihan saham.

Berdasarkan Akta Pernyataan Kembali Keputusan Pemegang Saham CSI No. 1 tanggal 1 Oktober 2025, modal ditempatkan dan disetor CSI meningkat dari Rp 127,65 miliar menjadi Rp 2,85 triliun. CDIA mengambil bagian sebesar Rp 1,33 triliun, sedangkan BPN Rp 1,39 triliun.

Sementara pada MIM, modal ditempatkan dan disetor naik dari Rp 523,68 miliar menjadi Rp 2,33 triliun. CDIA menambah penyertaan sebesar Rp 883,36 miliar dan BPN Rp 919,42 miliar.

Setelah proses tersebut, CDIA melanjutkan akuisisi penuh terhadap CSI dan MIM. Berdasarkan Akta Pengambilalihan Saham CSI No. 4 tanggal 1 Oktober 2025, BPN menjual seluruh 9.684.758 sahamnya senilai Rp 1,46 triliun kepada CDIA. Satu lembar saham senilai Rp 150.916 dijual kepada PT Chandra Samudera Port (CSP).

Dengan demikian, CDIA kini menggenggam 99,99% saham CSI atau setara Rp2,85 triliun, sementara CSP memiliki 0,01%.

Transaksi serupa terjadi pada MIM melalui Akta Pengambilalihan Saham MIM No. 7 tanggal 1 Oktober 2025, di mana BPN menjual 11.864.943 saham senilai Rp1,22 triliun kepada CDIA dan satu lembar saham senilai Rp103.117 kepada CSP.

Pasca transaksi, CDIA menguasai 99,99% saham MIM dengan nominal Rp2,33 triliun, sedangkan CSP memiliki 0,01%.

“Transaksi ini telah melalui prosedur yang memadai dan memastikan bahwa transaksi dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum, yaitu prosedur yang membandingkan syarat dan ketentuan transaksi yang setara,” tulis manajemen CDIA dalam keterbukaan informasi, Jumat (4/10/2025).

Bersamaan dengan aksi korporasi tersebut, harga saham CDIA kembali mengalami tren penguatan. Dalam sepekan terakhir, harga saham CDIA melonjak 33,13%. Khusus perdagangan Selasa (7/10/2025), harga saham anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ini naik 11,50% ke level Rp 2.230, sekaligus level tertinggi setelah IPO.

Baca Juga: Chandra Daya Investasi (CDIA) Beri Pinjaman Kepada Entitas Terkendali

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menyampaikan, aksi akuisisi dua entitas pelayaran tersebut menunjukkan arah bisnis yang makin ekspansif dari CDIA usai statusnya berubah menjadi PMDN. Langkah akuisisi ini dipandang strategis, karena akan memperkuat posisi CDIA di sektor logistik laut yang memiliki potensi besar di tengah tren perdagangan dan kebutuhan rantai pasok domestik.

Secara operasional, integrasi antara CSI dan MIM dapat membuat biaya logistik lebih efisien, meningkatkan utilisasi armada, dan memperkuat recurring income CDIA dari lini bisnis pelayaran. “Jadi, efeknya bukan hanya menambah aset, tetapi juga memperluas sumber pendapatan jangka panjang,” ujar dia, Selasa (7/10/2025).

Wafi juga berkomentar terkait lonjakan harga saham CDIA beberapa hari terakhir memiliki dua makna. Di satu sisi, kenaikan harga saham ini cukup berkaitan dengan sentimen positif berupa aksi korporasi akuisisi perusahaan pelayaran tersebut. Pasar menilai bahwa langkah akuisisi ini sebagai sinyal ekspansi yang serius dari manajemen CDIA dan grup konglomerasi Prajogo Pangestu.

Namun, di sisi lain, kenaikan tajam harga saham CDIA juga tak lepas dari faktor teknikal dan euforia paska IPO yang mana saham-saham pendatang baru bursa cenderung volatile.

“Jadi, walau ada katalis fundamental, sebagian kenaikannya tetap didorong momentum spekulatif jangka pendek,” imbuh dia.

Baca Juga: Chandra Daya Investasi (CDIA) Tegaskan Tidak Berencana Akuisisi ExxonMobil Indonesia

Untuk masa mendatang, prospek kinerja CDIA masih cukup menjanjikan seiring sinerginya dengan ekosistem Grup Barito. CDIA dapat menjadi hub logistik internal Grup Barito terkait transportasi energi, bahan baku, dan proyek di sektor hilir. Walau begitu, kapasitas manajemen dalam mengintegrasikan bisnis baru dan potensi fluktuasi biaya operasional dapat menjadi risiko yang perlu diwaspadai CDIA.

Wafi merekomendasikan trading buy saham CDIA lantaran evaluasinya sudah cukup premium saat ini. Target harga CDIA dalam jangka menengah berada di kisaran Rp 2.800—Rp 3.000 per saham.

“Prospeknya tetap positif, namun investor disarankan masuk bertahap dan waspada terhadap potensi profit taking jangka pendek,” pungkasnya.

Selanjutnya: Cadangan Devisa RI Menyusut, Menkeu Purbaya Tak Khawatir

Menarik Dibaca: Yuk Simak Ramalan Zodiak Besok Rabu 8 Oktober 2025 soal Keuangan dan Karier

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×