kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi mogok & koreksi dollar mendongkrak platinum


Jumat, 20 Juni 2014 / 07:30 WIB
ILUSTRASI. Pekerja memotong lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Aksi mogok pekerja tambang di Afrika Selatan terus mengerek harga platinum. Laju harga logam ini pun semakin kuat seiring pelemahan dollar AS.
 
Mengutip Bloomberg, Kamis (19/6) pukul 16.45 WIB, platinum kontrak pengiriman Juli 2014 di New York Mercantile Exchange naik 0,47% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$  1.457,6 per ons troi. Ketimbang akhir pekan lalu, harga platinum tercatat sudah reli 1,6%.

Bahkan, sejak awal tahun ini, platinum sudah melesat sebesar 5,9%. Maklum, aksi mogok 70.000 pekerja di Afrika Selatan telah berlangsung sejak 23 Januari 2014. Asosiasi Penambang dan Konstruksi yang mewakili seluruh pekerja tersebut menuntut perusahaan menaikkan gaji pokok sebanyak dua kali lipat.

Kesepakatan antar-pekerja dengan perusahaan kian sulit dicapai. Perusahaan telah memecat sejumlah pekerja yang terlibat aksi mogok. Akibat aksi mogok ini pendapatan perusahaan-perusahan tambang diperkirakan merugi hingga US$ 2 miliar. Suplai platinum globalpun terganggu, sebab kontribusi suplai dari Afrika Selatan di pasar global mencapai 70%.

Analis komoditas PT Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, aksi mogok pekerja tambang di Afrika Selatan memang masih memengaruhi pergerakan harga platinum. Namun, saat ini, pengaruhnya tidak terlalu signifikan.

Hal ini terlihat pada pergerakan harga platinum beberapa bulan terakhir yang masih bergulir pada kisaran US$ 1.400-US$ 1.500. Level tersebut tidak jauh berbeda dibanding harga tahun lalu.

Perhatian para pelaku pasar kini terfokus pada hasil FOMC meeting. Investor memandang, Gubernur The Federal Reserves, Janet Yellen konsisten akan mengakhiri pemberian stimulus pada tahun ini. Sayang, The Fed belum memberi kepastian berapa lama jarak antara penghentian stimulus dengan kenaikan suku bunga Amerika Serikat.

Pernyataan The Fed itu menyebabkan dollar AS melemah. "Efeknya, harga sejumlah komoditas logam mulia, termasuk emas, perak, paladium dan platinum menguat," jelas Wahyu.

Reli harga platinum ini juga didukung dengan analisis teknikal. Wahyu memperkirakan, dalam jangka pendek, platinum masih bisa menguat. Indikator stochastic berada di area produktif pada level 44%. Posisi yang serupa ditunjukkan relative strength index (RSI) yang juga berada di area produktif 52%.

Sedangkan, moving average (MA) harian 200 di level US$  1.425 menjadi support penting untuk pergerakan hari ini. Harga masih berpotensi menguat ke MA 100, yaitu level US$ 1.490.

Hanya saja, grafik moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif, yaitu minus 0,51.  Proyeksi Wahyu, hari ini (20/6), platinum bergulir ke kisaran US$ 1.425 hingga US$ 1.485 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×