Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah pada perdagangan Kamis (10/9). Data RTI menunjukkan indeks dibuka terkoreksi 0,78% atau 34,07 poin ke level 4.313,29 pukul 09.11 WIB.
"Penurunan bursa saham Asia pada pagi ini mempengaruhi pelaku pasar saham di dalam negeri untuk melakukan aksi lepas sehingga IHSG mengalami tekanan," kata analis dari Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe dikutip dari Antara.
Kiswoyo menambahkan bahwa pelaku pasar saham juga masih menanti hasil rapat Bank Sentral AS atau the Fed mengenai rencananya untuk menaikkan suku bunga acuannya. Jika keputusan the Fed menaikkan suku bunga maka potensi gejolak pasar keuangan di negara berkembang cukup tinggi.
"Pelaku pasar cenderung mengambil langkah antisipatif dengan melakukan lepas saham untuk mengamankan nilai asetnya," katanya.
Sementara itu, Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah mengharapkan bahwa kebijakan pemerintah yang melonggarkan regulasi bisnis yang bertujuan untuk menarik investasi asing dapat mengimbangi sentimen eksternal sehingga penurunan IHSG tidak terlalu dalam.
Alfiansyah mengemukakan bahwa pemerintah telah menyederhanakan atau menghilangkan peraturan yang dianggap menghambat bisnis dan investasi, termasuk lisensi usaha dan izin perdagangan.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mengumumkan "tax holiday" mulai dari lima tahun hingga 15 tahun bagi perusahaan baru yang berinvestasi setidaknya Rp1 triliun pada seluruh bidang industri.
Sementara itu, bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 483,46 poin (2,18 %) ke level 21.647,85, indeks Nikkei turun 585,08 poin (3,12 %) ke level 18.165,11 dan Straits Times melemah 52,12 poin (1,78 %) ke posisi 2.876,86.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News