Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, jajaran direksi dan komisaris aktif memborong saham perusahaan. Terbaru, Presiden Komisaris PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Prajogo Pangestu meningkatkan kepemilikan saham di BRPT sebanyak 30,9 juta saham.
Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), Hasmoro juga mengoleksi 787.000 saham. Sementara itu, Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), Gilarsi Wahju Setijono membeli 25 juta saham.
Langkah serupa dilakukan oleh Direktur Utama PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) Hady Kuswanto, yang memperbesar kepemilikan saham dengan tambahan 857.400 saham, serta Direktur Utama PT Hero Global Investment Tbk (HGII) Robin Sunyoto, yang turut menyerok 114.500 saham.
Tak ketinggalan, Presiden Direktur PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) Budi Gunawan juga menambah 4,65 juta saham.
Baca Juga: Ini Saham Incaran Investor Asing di Tengah Tekanan Pasar Saham
Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus mengatakan aksi borong saham oleh jajaran direksi dan komisaris umumnya memberikan sinyal positif bagi investor. Ini menunjukkan bahwa manajemen memiliki keyakinan terhadap prospek bisnis perusahaan ke depan.
"Secara keseluruhan, aksi borong saham pada emiten-emiten tersebut bisa menjadi sinyal bullish," kata Angga kepada Kontan, Kamis (6/2).
Namun investor disarankan untuk tetap mempertimbangkan kondisi fundamental masing-masing perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi industri terkait.
Jika pemilik perusahaan membeli saham pada harga yang lebih tinggi dari harga pasar saat ini atau jika perbedaan harga tidak terlalu jauh, ini bisa menjadi sinyal positif. Untuk mengambil posisi, analisis teknikal juga bisa digunakan sebagai konfirmasi.
Secara umum, meskipun harga saham BRPT sedikit mengalami kenaikan, level support-nya terus bergerak naik ke level yang lebih tinggi. Dus, disarankan untuk tetap bersikap wait and see terlebih dahulu sambil menunggu perbaikan tren dan kembalinya aliran dana, yang nantinya akan tercermin pada indikator volume.
"Saat ini, kondisi pasar belum terlalu kondusif," tutupnya.
Selanjutnya: Dana Pensiunan Nasabah DPPK Jiwasraya Terancam Tak Dibayar Penuh
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 6-9 Februari 2025, Ada Alpukat-Nugget
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News