kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Aksi beli menopang penguatan IHSG


Rabu, 06 Januari 2016 / 18:43 WIB
Aksi beli menopang penguatan IHSG


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (6/1) ditutup menguat sebesar 51,16 poin di tengah pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang terkoreksi.

IHSG ditutup menguat sebesar 51,16 poin atau 1,12 % ke posisi 4.608,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 12,51 poin (1,58 %) menjadi 802,13.

"Meski mayoritas bursa saham di kawasan Asia mengalami tekanan, namun pelaku pasar saham di dalam negeri tetap melakukan aksi beli sehingga IHSG BEI bergerak naik," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dikutip dari Antara.

Menurutnya, aksi beli itu seiring dengan pandangan positif pelaku pasar saham terhadap perekonomian domestik pada tahun 2016 yang akan lebih baik dari tahun sebelumnya, investor asing juga turut mengambil posisi beli saham.

Dalam data perdagangan saham di BEI, pelaku pasar saham mencatatkan aksi beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp385,013 miliar pada perdagangan saham, Rabu (6/1) ini.

"Adanya dorongan aliran dana asing ke pasar saham menunjukan bahwa potensi kenaikan IHSG masih cukup besar untuk terus bergerak di area positif hingga beberapa waktu mendatang, jika terjadi koreksi pelaku pasar dapat memanfaatkan situasi itu sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian," katanya.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri menjadi salah satu sentimen yang dipandang positif oleh pelaku pasar.

"Kebijakan pemerintah itu diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat meningkat sehingga dapat mendorong ekonomi pada tahun 2016 ini. Harapan itu yang memicu pelaku pasar melanjutkan aksi beli," katanya.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 248.613 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,03 miliar lembar saham senilai Rp4,66 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 157 saham, turun 122 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 103 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 207,91 poin (0,98 %) menjadi 20.980,81, indeks Nikkei melemah 182,68 poin (0,99 %) ke level 18.191,32, dan Straits Times melemah 29,96 poin (1,06 %) ke posisi 2.804,27. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×