Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan mengembangkan bisnis logistik dengan perluasan Jakarta Tank Terminal (JTT). Nilai investasi perluasan kapasitas terminal logistik bahan bakar minyak (BBM) ini mencapai US$ 70 juta.
Haryanto Adikoesomo, Direktur Utama AKRA, mengatakan, kapasitas saat ini mencapai 250.800 kiloliter (kl). Dengan pengembangan baru, akan ada tambahan kapasitas sebesar 200.000 kl. Tempat berlabuh dermaga adalah 65.000 DWT dan 5.000 DWT.
"Selain itu juga ada perluasan Surabaya Tank, tapi nilai investasinya masih dikaji," ujar Haryanto, Kamis (12/11).
Direktur AKRA Suresh Vembu menambahkan, untuk membiayai perluasan terminal itu, AKRA membutuhkan pendanaan eksternal. Dari US$ 70 juta, sekitar 80% atau US$ 56 juta akan berasal dari pinjaman perbankan. AKRA tengah mencari bank yang mau mendanai proyek tersebut.
"Pinjaman bisa dalam bentuk dollar ataupun rupiah, tergantung kesepakatan nanti," ujar Suresh. Meski tengah mendiversifikasikan bisnis ke sektor kawasan industri, pendapatan utama perseroan masih akan berasal dari penyaluran BBM.
Namun, saat ini ada penurunan permintaan dari BBM bersubsidi. Sehingga, AKRA akan sulit merealisasikan kuota penyaluran BBM subsidi 645.000 kl tahun ini. Karena itulah, AKRA mulai masuk ke penyaluran subsidi jenis lain, yakni RON 62.
"Banyak yang sudah tidak menggunakan BBM subsidi. Ini tentu bagus untuk pemerintah. Maka kami juga akan mencoba menyalurkan BBM baru," kata Haryanto.
Untuk bisnis kawasan industri, AKRA membukukan laba bruto Rp 71 miliar pada kuartal III-2015 dengan total penjualan Rp 128 miliar. Itu adalah nilai yang dibukukan dari pemesanan yang dilakukan dua investor. Kedua investor ini adalah Union Chemical dan Clariant, perusahaan kimia asal Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News