kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhirnya Bangkit! GTV Kuartalan Gojek dan Tokopedia Naik di Q3-2023


Selasa, 31 Oktober 2023 / 14:02 WIB
Akhirnya Bangkit! GTV Kuartalan Gojek dan Tokopedia Naik di Q3-2023
ILUSTRASI. GoTo


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencetak pertumbuhan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) di kuartal 3-2023 (Juli-Agustus-September) usai membukukan penurunan dalam dua kuartal beruntun di kuartal I-2023 dan kuartal II-2023.

Total GTV Grup GOTO khusus di kuartal 3-2023 mencapai Rp 151,3 triliun, tumbuh 5% dari kuartal sebelumnya, terutama disebabkan oleh penggunaan produk dan layanan yang lebih banyak oleh kelompok konsumen yang memprioritaskan harga.

Secara akumulasi, dalam 9 bulan tahun ini atau per September, total GTV Grup menembus Rp 443,5 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 451,4 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi, Senin (30/10/2023), dari jumlah GTV di kuartal 3 Rp 151,3 triliun itu terbagi atas GTV unit bisnis On-Demand Services (ODS/Gojek), E-Commerce (Tokopedia), dan Financial Technology (finteh, GoTo Financial/GTF).

Untuk GTV ODS, tercatat sebesar Rp 13,40 triliun, tumbuh 1% quarter-on-quarter dari Q2-2023, seiring langah perseroan mengembalikan momentum pertumbuhan. Meski demikian, pada saat yang sama, jumlah GTV ODS tersebut melandai 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year om year di Q3-2022), sejalan dengan pengurangan insentif sepanjang setahun terakhir.

Pendapatan bruto unit bisnis ODS ini juga tumbuh 4,6% quarter-on-quarter mencapai Rp 3,01 triliun, sebagai hasil dari fokus GOTO mencatatkan pertumbuhan melalui penggunaan produk dan layanan ekonomis. Dibanding dengan tahun sebelumnya, pendapatan bruto ODS ini tetap stabil sejalan dengan peningkatan monetisasi.

Adapun untuk E-Commerce, GTV di kuartal 3-2023 mencapai Rp 62,03 triliun. “GTV E-Commerce ini tumbuh 6% quarter-on-quarte, tapi turun 11% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dengan berkurangnya konsumen non-profitabel sebagai dampak dari pengurangan insentif yang signifikan sepanjang setahun terakhir,” tulis manajemen GOTO, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (31/10/2023).

Pendapatan bruto unit bisnis E-Commerce pun naik 6% year on year menjadi Rp 2,24 triliun, dari Rp 2,12 triliun di Q3-2022 seiring dengan monetisasi keseluruhan unit bisnis ini, dan naik 1% quarter-on-quarter.

Sementara itu, untuk Fintech, GTV unit bisnis ini mencapai Rp 94,51 triliun pada kuartal ketiga ini, naik 4% dibandingkan kuartal sebelumnya, tapi turun 3% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pendapatan bruto unit bisnis Fintech pada kuartal ini naik 5% dari tahun sebelumnya mencapai Rp 450 miliar. Menurut manajemen GOTO, kenaikan ini terutama didorong pertumbuhan pada bisnis pinjaman konsumen. Apabila mengecualikan dampak dari transaksi antarperusahaan, peningkatan ini akan mencapai 25% year-on-year.


Pendapatan bruto unit bisnis Fintech di kuartal 3 ini adalah Rp 530 miliar, turun 9% year-on-year terutama didorong oleh volume pengiriman yang lebih rendah dari unit bisnis E-Commerce sebagai akibat dari rasionalisasi insentif yang berdampak pada berkurangnya transaksi non-profitabel.

Rugi dipangkas

Menurut Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, GTV Grup kembali mencatatkan pertumbuhan positif setelah mencatatkan penurunan dua kuartal berurutan, didorong oleh pertumbuhan unit bisnis E-Commerce dan ODS.

Hal ini disebabkan oleh strategi perseroan memperluas pasar potensial (total addressable market atau TAM) melalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers).

"Sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan kami di tengah kompetisi yang semakin ketat. Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar kami, serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang perseroan," katanya.

Sebagai informasi, GTV adalah nilai transaksi bruto, representasi pengukuran operasional dari jumlah nilai waktu transaksi dari segmen ODS, jumlah nilai produk dan layanan e-commerce, jumlah nilai total volume pembayaran, atau TPV, yang diproses melalui platform fintech, dan di luar jumlah transaksi antarperusahaan di antara entitas di dalam perusahaan yang telah dieliminasi saat konsolidasi.

Per September atau dalam 9 bulan tahun ini, GOTO mampu memangkas rugi bersih atribusi entitas induk hingga 53% menjadi Rp 9,55 triliun, dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp 20,32 triliun.

Penurunan rugi bersih itu dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan bersih (top line) dan efisiensi beban perseroan dalam 9 bulan pertama tahun ini dan dalam 3 bulan terakhir (Q3-2023). GOTO mampu mencatatkan total pendapatan bersih yang naik 32% menjadi Rp 10,51 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,97 triliun.

Perseroan juga mampu memangkas sejumlah beban dan biaya agar lebih efisien dalam 9 bulan tahun ini. Beberapa beban yang susut di antaranya beban umum dan administrasi yang berkurang hingga 57% menjadi Rp 4,61 triliun dari periode September tahun lalu Rp 8,63 triliun.

Beban lainnya yakni beban penjualan dan pemasaran juga berkurang sebesar 47% menjadi Rp 4,82 triliun, dari sebelumnya Rp 11,27 triliun. Adapun beban iklan dan pemasaran juga berhasil dipangkas 53% menjadi tersisa Rp 1,5 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,27 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×