Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami anomali. Jika biasanya pergerakan indeks searah dengan pergerakan bursa Asia, maka lain halnya kali ini. Kemarin, IHSG justru ditutup menguat ketika bursa Asia cenderung bervariasi.
"Penguatan lanjutan berpotensi akan terus berlanjut pada perdagangan akhir pekan ini dan indeks akan bergerak dengan support di 4.540 dan resisten di 4.610," ujar David Sutyanto, analis First Asia Capital, (28/2).
Jika berbicara faktor luar negeri, pergerakan IHSG cenderung dipengaruhi oleh pasar saham global yang mulai kondisif. Apalagi, setelah Wall Street melanjutkan relinya semalam, di mana DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,46% dan 0,49%.
Pasar global juga menyambut positif pernyataan Janet Yellen yang mengindikasikan The Fed akan mengurangi atau bahkan menghentikan pengurangan stimulusnya (QE3) untuk sementara, apabila dibutuhkan, menyusul perkembangan ekonomi AS akhir-akhir ini yang kurang menggembirakan.
"Kalau dari dalam negeri, pelaku pasar tengah mengantisipasi sentimen indiviual emiten terutama rilis laba 2013 sejumlah emiten sektoral," tandas David. Dia menyarankan investor untuk mencermati saham ASII, BMRI, PGAS, PTBA, PTPP, ADRO, dan SGRO.
Proyeksi senada disampaikan Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities. "IHSG sedang mencoba untuk tidak melemah untuk kemudian membuka peluang kenaikan lanjutan," tambahnya.
Pelaku pasar akan memanfaatkan rebound -nya laju bursa saham AS untuk kembali masuk pasar. Kabar bagusnya ialah IHSG tidak melaju seperti yang dikhawatirkan sebelumnya di mana masih ada potensi bagi IHSG menutup gap di level 4.512-4.524.
"Perkiraan range hari ini ada pada support 4.525-4.557 dan resistance 4.578-4.589," kata Reza. Reza merekomendasikan sejumlah saham seperti BBCA, AALI, GGRM, SCMA, AISA, ICBP, dan BMRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News